Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada hari Selasa (26/9) mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan lebih dari 17.000 militer Ukraina sepanjang bulan September.
Shoigu tidak merinci berapa jumlah tentara Ukraina yang tewas atau terluka, dirinya hanya menggunakan kata "menghancurkan" sebagai ungkapan keberhasilan militer Rusia.
Pada periode yang sama, militer Rusia juga mengklaim telah menghancurkan ribuan persenjataan milik militer Ukraina. Termasuk di antaranya adalah sistem artileri dan tank.
"Selama bulan ini lebih dari 17.000 orang, lebih dari 2.700 senjata dan peralatan militer telah dihancurkan, termasuk tujuh kendaraan tempur infanteri Bradley AS, 77 sistem artileri M777 AS, 51 unit artileri self-propelled dari Jerman, Perancis, Polandia dan AS, dan juga dua tank Leopard Jerman dan satu tank Challenger Inggris," kata Shoigu dalam pertemuan kementerian, dikutip Sputnik News.
Baca Juga: Tentara Ukraina Modifikasi Drone Murah dengan Lakban dan Bom
Dalam laporannya, Shoigu menyebut militer Ukraina menderita kerugian serius di sepanjang garis kontak tempur akibat kerusakan akibat kebakaran yang efektif.
Tidak lupa, Shoigu juga menyalahkan Barat karena berperan besar dalam membuat Ukraina mengalami kehancuran.
"Para utusan Barat di Kiev tidak menyimpang dari prinsip mereka yang tidak manusiawi: "Senjata sebagai jalan menuju perdamaian", tindakan sinis Barat seperti itu hanya mendorong Ukraina menuju kehancuran diri," kata Shoigu.
Baca Juga: Rusia Gempur Pelabuhan dan Fasilitas Gandum Ukraina Lewat Serangan Udara
Militer Rusia Meningkatkan Pelatihan Tempur
Shoigu menyampaikan bahwa Pasukan Distrik Militer Timur Rusia telah meningkatkan kegiatan pelatihan tempur.
Secara khusus, Shoigu mengatakan peningkatan intensitas latihan tempur ini didasarkan pada upaya AS untuk mengembangkan blok militer di kawasan Asia-Pasifik.
Shoigu menyinggung aliansi militer seperti AUKUS dan Quad yang kini semakin aktif di Pasifik. Kedua aliansi tersebut juga sama-sama diinisiasi oleh AS.
Baca Juga: Pengawas PBB Temukan Bukti Penyiksaan Warga Ukraina oleh Tentara Rusia Selama Perang
"AS dan sekutunya mengambil langkah-langkah baru untuk membendung Rusia dan China di arena internasional. Untuk memastikan kesiapan yang konstan untuk melindungi kepentingan nasional, pasukan Distrik Militer Timur meningkatkan kegiatan pelatihan operasional dan tempur," imbuh Shoigu.
Lewat serangkaian latihan yang semakin intens, Shoigu berharap potensi tempur Angkatan Udara Rusia akan meningkat 1,3 kali lipat pada akhir tahun ini, sementara kemampuan menembak akan meningkat sebesar 20%.