Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
Perusahaan yang berdiri 49 tahun lalu ini juga diperkuat dengan total karyawan mencapai 4.706 orang di seluruh dunia per Maret 2018 lalu. Konami saat ini telah berkembang dengan memiliki banyak anak perusahaan, di antaranya Konami Digital Entertainment, Konami Amusement, Konami Gaming, Konami Sports Club, Konami Sports Life, Konami Business Expert Internet Revolution, KME, Konami Real Estate dan 4K Media Inc.
Di luar mengurusi bisnisnya, Kagemasa juga terbilang aktif di bidang penggalangan dana. Pria yang kini berusia 78 tahun ini memiliki organisasi bernama Kozuki Foundation yang ia dirikan pada 1982. Dalam situs resmi yayasan tersebut, Kozuki lebih banyak berperan memberikan pelayanannya di tiga sektor antara lain olahraga, pendidikan dan sosial budaya.
Kini Kozuki sudah tak lagi aktif mengembangkan bisnis Konami. Dia menurunkan kerajaan gim miliknya kepada anaknya yakni Takuya Kozuki yang kini berusia 46 tahun. Takuya menjadi presiden Konami sejak tahun 2012 silam. Namun Kagemasa masih tercatat sebagai komisaris utama Konami.
Berbeda dengan ayahnya, kekayaan Takuya Kozuki diperkirakan baru sekitar US$ 8 juta, jauh berada di bawah kekayaan sang ayahnya yang memiliki total kekayaan menembus US$ 1,28 miliar di tahun ini.
Berpuluh tahun beroperasi di industri teknologi dan Gim, Konami tetap menjaga filosofi perusahaan untuk memproduksi produk dan layanan yang pantas untuk menggantikan waktu berharga para konsumennya.
Itu sebabnya orientasi pada pelanggan adalah prinsip utama Konami. Tim perusahaan ini berusaha menciptakan dan berinovasi produk seperti yang konsumen impikan. Para pegawai di Konami juga paham betul, perubahan adalah keniscayaan. Sehingga mereka harus sensitif terhadap perubahan setiap saat dan merespons secara fleksibel.
Selain itu memupuk dan menjaga kepercayaan konsumen dan para pemegang saham juga menjadi fokus Konami dalam menjalankan bisnis selama ini.
(Selesai)