kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski laba, masa depan Samsung masih tidak pasti


Rabu, 25 Januari 2017 / 10:47 WIB
Meski laba, masa depan Samsung masih tidak pasti


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Rizki Caturini

SEOUL. Samsung Electronics Co Ltd percaya diri menapaki tahun ini. Raksasa elektronik asal Korea Selatan ini membidik pertumbuhan laba positif meskipun ada ketidakpastian politik di dalam negeri.

Sumber keyakinan Samsung adalah kenaikan rapor kinerja di kuartal IV 2016 meski terjadi skandal cacat produksi Note 7. Sedang sumber kecemasan Samsung yakni gejolak politik, pasca regulator menangkap lima eksekutif Samsung Group terkait dugaan korupsi.

Proses investigasi para petinggi Samsung terus membesarm terkait kasus korupsi yang dilakukan orang dekat Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. "Iklim bisnis menjadi tak pasti karena lanskap politik di Korea dan luar negeri," ujar manajemen Samsung Electronics, seperti dilansir Reuters, kemarin.

Ketidakpastian politik ini bisa menghambat Samsung untuk melaksanakan strategi bisnis jangka menengah dan panjang. Semisal aksi merger dan akuisisi (M&A), keputusan investasi dan mengembangkan bisnis yang dianggap mesin pertumbuhan baru.

Yang jelas, Samsung berhasil membuktikan kepiawaiannya di tengah krisis penjualan Note 7 yang mudah terbakar. Tahun ini, Samsung mengandalkan laju pertumbuhan pesat bisnis cip yang terus booming.

Manajemen Samsung memprediksi permintaan cip akan tumbuh stabil di tahun ini. Yang pasti, penjualan cip mencetak rekor baru di periode Oktober-December 2016.

Asal tahu saja, laba bersih bisnis cip melompat sebesar 77% menjadi KRW 4,95 triliun ketimbang tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara pendapatan total Samsung menembus KRW 53,3 triliun.

Secara total, laba operasional di kuartal IV tahun lalu melonjak 50% menjadi KRW 9,22 triliun atau US$ 7,93 miliar. Ini merupakan laba operasional tertinggi selama tiga tahun terakhir dan mencapai target yang dipatok di awal tahun.

Laba tinggi, Samsung berencana menggelar aksi borong saham (buy back) senilai KRW 9,3 triliun di tahun ini. Analis menilai, prospek bisnis di tahun 2017 tergantung pada kemampuan smartphone Samsung seri terbaru terjual.

Sebelumnya, laba samsung diperkirakan mencapai US$ 2,1 miliar karena terpengaruh penarikan Note 7. Samsung telah menarik (recall) Note 7 di seluruh dunia sebanyak 2,5 juta unit ponsel.




TERBARU

[X]
×