kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski sudah 25 orang meninggal, program vaksinasi flu di Korea Selatan jalan terus


Jumat, 23 Oktober 2020 / 00:12 WIB
Meski sudah 25 orang meninggal, program vaksinasi flu di Korea Selatan jalan terus
ILUSTRASI. Seorang wanita mendapat vaksin flu di sebuah rumahsakit di Seoul, Korea Selatan, 21 Oktober 2020.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

Kekhawatiran akan vaksin flu pertama kali muncul Jumat (16/10) pekan lalu, setelah seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun di Kota Incheon meninggal dua hari setelah menerima suntikan.

Kematian serupa dilaporkan, mayoritas warga lanjut usia. Kebanyakan dari mereka juga memiliki penyakit penyerta.

Kecemasan publik semakin menjadi 

Kecemasan publik semakin menjadi ketika para dokter menyarankan pemerintah untuk menangguhkan program vaksinasi flu, dengan Pusat Kesehatan Masyarakat di Distrik Yeongdeungpo, Seoul, merekomendasikan penangguhan tersebut "sebagai langkah pencegahan".

"Kami menyarankan program inokulasi vaksin ditangguhkan selama satu minggu karena hubungan kausal antara kasus kematian baru-baru ini dan vaksinasi belum diverifikasi secara jelas," kata Asosiasi Medis Korea (KMA).

Menurut Choi Dae-zip, Kepala KMA, inokulasi vaksin akan berkurang drastis mulai Jumat (23/10) dan seterusnya.

Baca Juga: Ini alasan Korea Selatan tarik 615.000 vaksin flu milik Korea Vaccine

"KDCA secara meyakinkan mengatakan, tidak ada masalah dengan vaksin itu sendiri, tetapi posisi pemerintah tampaknya menyindir adanya masalah dengan proses distribusi, metode penyimpanan, dan proses inokulasi," kata Choi seperti dilansir Yonhap.

"Bagaimana (orang) merasa yakin dan mendapatkan vaksinasi di institusi medis dalam keadaan seperti itu?" imbuh dia.

Namun, KMA setuju dengan sikap pemerintah, perlu ada inokulasi vaksin.

KMA adalah asosiasi dokter terbesar di Korea Selatan yang beranggotakan 130.000 dokter.

Menurut KDCA, hanya ada satu kematian yang berhubungan dengan vaksinasi flu. Pada 2009, seorang wanita berusia 65 tahun didiagnosis dengan sindrom Miller Fisher, penyakit saraf yang langka, setelah menerima suntikan flu dan meninggal setahun kemudian.

Selanjutnya: Korea Selatan perintahkan penarikan 615.000 dosis vaksin flu



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×