Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Michael Saylor, melalui perusahaannya yang kini dikenal sebagai Strategy, kembali menegaskan posisinya sebagai pemegang Bitcoin (BTC) terbesar di dunia dalam kategori perusahaan publik.
Terbaru, perusahaan ini berencana menggalang dana segar hingga US$21 miliar untuk meningkatkan kepemilikan BTC mereka.
Penggalangan Dana Baru melalui ATM Program
Pada 10 Maret 2025, Strategy mengumumkan telah menandatangani perjanjian penjualan saham baru yang memungkinkan perusahaan menerbitkan dan menjual saham preferen 8% Series A perpetual strike untuk mendapatkan dana segar. Hasil dari penggalangan dana ini akan digunakan untuk keperluan korporasi umum, termasuk potensi akuisisi Bitcoin tambahan.
Baca Juga: Penurunan Bitcoin Memicu Panic Selling, Apakah Harga Akan Anjlok Menuju US$70.000?
Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas kepemilikan Bitcoin secara bertahap dan disiplin, dengan mempertimbangkan harga perdagangan dan volume saham saat proses penjualan berlangsung.
Dalam pengajuannya ke Securities and Exchange Commission (SEC), perusahaan menyatakan:
“Strategy berniat menggunakan hasil bersih dari ATM Program untuk keperluan korporasi umum, termasuk akuisisi Bitcoin serta modal kerja.”
Kepemilikan Bitcoin Strategy Saat Ini
Saat ini, Strategy telah mengumpulkan 499.096 BTC dengan nilai setara US$41,2 miliar, yang diperoleh dengan total investasi US$33,1 miliar. Rata-rata harga pembelian BTC oleh perusahaan ini adalah US$66.423 per BTC.
Sejalan dengan rencana ekspansi ini, Strategy telah mengumumkan bahwa mereka berencana menerbitkan dan menjual saham kelas A hingga US$21 miliar dalam bentuk ekuitas serta tambahan US$21 miliar dalam bentuk sekuritas pendapatan tetap dalam tiga tahun ke depan.
Langkah ini merupakan bagian dari rencana “21/21 Plan” yang bertujuan untuk memperbesar kepemilikan Bitcoin perusahaan.
Sejak 13 Januari 2025, Strategy telah mengumumkan enam kali pembelian Bitcoin, dengan total 52.696 BTC hanya dalam kurun waktu tiga bulan pertama tahun ini. Dengan harga Bitcoin saat ini yang mencapai US$82.972, kepemilikan BTC perusahaan mengalami yield sebesar 6,9% sepanjang tahun 2025.
Baca Juga: Hanya 4% Orang di Dunia yang Punya Bitcoin! Mayoritas di AS
Target Imbal Hasil BTC Strategy Tahun 2025
Pada tahun 2024, Strategy berhasil mencatat BTC yield sebesar 74%, yang merepresentasikan perubahan persentase antara jumlah BTC yang dimiliki dengan jumlah saham terdilusi. Tahun 2025, perusahaan menargetkan BTC yield sebesar 15%, menandakan komitmen mereka dalam terus meningkatkan kepemilikan aset digital ini.
Sejak pertama kali mengadopsi strategi cadangan Bitcoin pada Agustus 2020, Strategy telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri kripto. Keputusan ini mendorong banyak perusahaan keuangan tradisional (TradFi) untuk mengikutinya, termasuk Tesla milik Elon Musk dan perusahaan Jepang Metaplanet.
Selain itu, Michael Saylor sendiri telah menjadi tokoh penting dalam mendorong pemerintah Amerika Serikat untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin dalam Strategic Bitcoin Reserve. Saylor secara aktif merekomendasikan agar AS mengakuisisi hingga 25% dari total pasokan Bitcoin, atau meningkatkan cadangan BTC pemerintah dari 200.000 BTC menjadi 525.000 BTC.