kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder Australia yang tidak tamat sekolah (2)


Selasa, 06 November 2018 / 15:32 WIB
Miliarder Australia yang tidak tamat sekolah (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Stanley Perron


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi

Stanley Perron mencatatkan kekayaan hingga US$ 2,2 miliar per Mei 2018. Ia membangun Perron Group yang merambah berbagai sektor, mulai properti, investasi hingga pertambangan. Meski putus sekolah, kejelian Perron dalam berbisnis sudah teruji. Berstatus sebagai pemilik perusahaan, Perron tetap rajin datang ke kantor. Tercatat ia muncul di kantornya selama lima hari dalam seminggu. Hingga kini bisnisnya terus mekar.

Putus sekolah menengah atas bukan berarti kehilangan kesempatan menjadi orang yang sukses dan memiliki kekayaan dengan jumlah yang besar. Tekun dan cerdik dalam melihat peluang membuka celah bagi Stanley Perron untuk menjadi salah satu miliarder di dunia.

Majalah Forbes memberikan predikat Perron sebagai orang terkaya ke-15 di Australia. Ia tercatat memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 2,2 miliar pada Mei 2018. Kekayaan ini ia peroleh dari hasil membesarkan Perron Group, sebuah kelompok usaha yang bermarkas di Perth, Australia.

Perron memiliki kerajaan bisnis yang mencakup blok perkantoran, pusat perbelanjaan, distribusi mobil, dan royalti bijih besi. Pria kelahiran 1922 ini masih aktif mengurusi perusahaan. Walau berstatus sebagai pemilik, Perron muncul di kantor Perron Group di Perth lima hari seminggu.

Ia memulai bisnisnya dari layanan taksi, serta bisnis yang bergerak di bidang properti. Tak lama setelah itu, dengan cerdik Ia memperoleh hak untuk menjual kembali kendaraan Toyota pada tahun 1960-an.

Kini Perron aktif melakukan investasi. Ia menghasilkan laba bersih sebesar US $ 244 juta pada 2016 dari pendapatan sebesar $ 507 juta. Nilai ini naik dari posisi yang sama pada 2015, dimana Ia memperoleh laba bersih US $ 241 juta dari pendapatan US $ 524 juta.

Sebagian besar pendapatan itu berasal dari kepemilikan properti komersial Perron, yang mencakup blok perkantoran di CBD Perth dan 201 Elizabeth Street di Sydney.

Perron juga memegang saham di pusat perbelanjaan Runaway Bay di Gold Coast. Ia juga mengantongi kepemilikan pusat perbelanjaan kenamaan lainnya seperti The Glen di Glen Waverley di Melbourne. Pada bulan 2016, Perron menjual Campbelltown Mall di Sydney seharga US$ 197 juta.

Hampir 75% kepemilikan properti Perron berada di sektor ritel, dan 25% adalah properti perkantoran. Selain itu, Perron memiliki saham minoritas di Grup Bandara North Queensland.

Ini merupakan proyek lahan perumahan di pinggiran utara Melbourne, dan distributor Australia Barat untuk Toyota. Perron Group memiliki investasi properti senilai US$ 3 miliar dan aset bersih sekitar US$ 2,6 miliar.

Tak sampai di situ, pria yang lahir di kota pertambangan ini juga memperluas investasi ke pertambangan. Dalam langkah cerdik lainnya, melalui Lang Hancock dan Peter Wright, Perron memulai bisnis bisnis bijih besi pada tahun 1959, dengan memanfaatkan pinjaman senilai 500.

Usaha ini pun membuahkan hasil perusahaan Perron menerima US $ 27 juta berupa pendapatan royalti bijih besi melalui Hancock Prospecting dan Wright Prospecting di tahun keuangan 2016. Nilai ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2015 hanya sebesar US$ 25 juta .

Saham pertambangan Perron yang lain adalah tambang bijih besi BC Iron yang memiliki aset di wilayah Pilbara, Western Australia. Perron dikenal sebagai pebisnis dan negosiator yang cerdik. Meski demikian, Ia suka berderma dan senang mengikuti kegiatan sosial. Tak lupa memberikan sebagian kekayaannya untuk organisasi amal.

Selain itu, ia mendirikan Yayasan Amal Stan Perron atau Stan Perron Charitable Foundation pada tahun 1978. Organisasi filantropi ini gemar membantu membiayai siswa penyandang cacat untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×