Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Mampu menangkap peluang bisnis online di pasar membuat Niraj Shah berhasil mengembangkan platform online Wayfair.com. Perusahaan ini mengumpulkan situs toko online yang menjual aneka furnitur untuk berbagai kebutuhan konsumen di satu tempat. Perusahaan ini kian berkembang setelah mencatatkan saham di bursa saham. Lewat bisnis ini, Shah berhasil menjadi orang terkaya ke 1.477 di dunia dengan kekayaan sebesar US$ 1,48 miliar.
Menjadi pebisnis sukses dengan berjualan mebel bukan hal mustahil. Adalah Niraj Shah menjadi salah satu contoh pengusaha yang berhasil berjualan furnitur lewat platform online bernama Wayfair.com.
Bersama rekannya Steve Conine, Shah membangun toko online ini pada tahun 2002. Berawal dari hanya menjual produk mebel khusus tempat penyimpanan, Wayfair yang tadinya bernama CSN store menjelma menjadi marketplace raksasa yang mengumpulkan toko online yang menjual berbagai mebel untuk aneka kebutuhan dari kebutuhan untuk rumah tangga hingga perkantoran dengan menawarkan lebih dari 8.000 produk unik.
Wayfair saat ini menjadi peritel online produk mebel terbesar di Amerika Serikat (AS). Perusahaan pada tahun 2017 lalu mencatat pendapatan sebesar US$ 4,7 miliar.
Bisnis Wayfair bisa tumbuh cukup pesat setelah melakukan penawaran saham ke publik (initial public offering/IPO) di New York Stock Exchange pada Oktober 2014. Pada saat IPO, Wayfair mampu mengumpulkan dana sebesar US$ 300 juta.
Sebelum IPO atau pada tahun 2013, pendapatan Wayfair sebesar US$ 900 juta. Bandingkan setelah IPO pada 2014, pendapatan perusahaan ini naik menjadi US$ 1,3 miliar. Adapun pada 2015, pendapatan Wayfair naik lebih tinggi lagi yaitu US$ 2,25 miliar.
Dengan pencapaian bisnis yang kian tumbuh membuat pundi kekayaan pria berusia 44 tahun ini makin tambun. Majalah Forbes mencatat, pendiri Wayfair ini masuk dalam jajaran miliarder dunia dengan kekayaan sebesar US$ 1,48 miliar di akhir 2017.
Saat ini, Wayfair tercatat menjual 10 juta produk dengan lebih dari 10.000 pemasok. Selain kantor pusat di Boston Massachusetts, Wayfair juga memiliki kantor perwakilan di beberapa negara bagian Amerika, Kanada, Jerman, Irlandia, dan Inggris.
Shah memang cerdik melakukan terobosan bisnis hingga berkembang pesat sampai sekarang. Selama sembilan tahun pertama, nama perusahaan ini adalah CSN Store. Nama CSN adalah kombinasi inisial Shah dan Conine sebagai pendiri. Pada awal berdiri, perusahaan ini hanya menjual furnitur penyimpanan dan stan media. Setahun berdiri, CSN store menambah beberapa jenis yaitu produk mebel untuk teras dan taman.
Konsep bisnis CSN awalnya adalah menjual barang spesifik di situs tertentu. Sebagai contoh pada 2002, ketika menjual furnitur penyimpanan, Shah memakai web racksandstands.com. Tahun 2003 ketika menjual tambahan barang, Shah menambah website untuk spesifik barang tertentu.
Setelah empat tahun berdiri, CSN telah melebarkan bisnis ke peralatan dekorasi rumah, kantor, institusi, dapur, kamar tidur, kamar mandi, peralatan makan, bagasi dan lampu.
Lama kelamaan CSN store tercatat memiliki 200 situs yang menjual beberapa barang. Dari situlah, Shah melakukan terobosan dengan menyatukan ratusan web ini ke dalam sebuah situs dengan nama Wayfair.
Seiring dengan strategi ini, investor mulai berbondong-bondong menanamkan modalnya ke Wayfair. Pendanaan pertama Wayfair didapat dari empat perusahaan investasi yaitu Battery Ventures, Great Hill Partners, HarbourVest Partners, dan Spark Capital. Total dana yang didapat Wayfair pada Juni 2011 ini sebesar US$ 165 juta.
Suntikan modal membuat Wayfair leluasa berekspansi. Pada 2012, Wayfair meluncurkan Wayfair Supply yang bertujuan untuk menangkap pelanggan institusi, bisnis dan pemerintah. Bisnis ritel online ini pun terus berkembang dengan mengakuisisi berbagai perusahaan.
(Bersambung)