kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Miliarder Ini Berburu Saham Murah, 2 Saham Baru Saja Dibelinya


Selasa, 03 September 2024 / 12:23 WIB
Miliarder Ini Berburu Saham Murah, 2 Saham Baru Saja Dibelinya
ILUSTRASI. Daniel Loeb, seorang miliarder dan money manager di hedge fund Third Point, dikenal sebagai salah satu manajer hedge fund paling sukses di generasinya. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daniel Loeb, seorang miliarder dan money manager di hedge fund Third Point, dikenal sebagai salah satu manajer hedge fund paling sukses di generasinya.

Selama hampir tiga dekade, Loeb berhasil mengubah modal awal sebesar US$3,4 miliar menjadi kekuatan keuangan dengan aset yang dikelola hampir mencapai US$12 miliar.

Dengan rata-rata pengembalian tahunan sebesar 16% selama 28 tahun, Loeb telah mengungguli S&P 500 hampir 6%.

1. Apple (NASDAQ: AAPL)

Pada kuartal kedua, Third Point menjadikan Apple sebagai posisi baru terbesar mereka, dengan Loeb membeli 1,95 juta saham Apple senilai sekitar US$411 juta, yang mewakili hampir 5% dari portofolio Third Point, menjadikannya saham terbesar ketujuh dalam portofolio mereka.

Dalam surat kepada pemegang saham, Loeb mencatat bahwa ia membeli saham Apple pada bulan April ketika valuasi sahamnya berada pada 26 kali laba, sedikit di bawah kelipatan 27 untuk S&P 500 saat itu.

Baca Juga: 54% Portofolio Bill Gates Diinvestasikan di 2 Saham Ini

Menurut Loeb, valuasi yang menarik ini didukung oleh beberapa faktor utama, termasuk ekosistem Apple yang terdiri dari 2,2 miliar perangkat aktif dan posisinya yang terdepan di berbagai pasar utama.

Meskipun ada kekhawatiran bahwa Apple bisa menjadi "pecundang" dalam revolusi kecerdasan buatan (AI), Loeb yakin bahwa peluncuran "Apple Intelligence" yang akan datang yang terdiri dari berbagai fitur berbasis AI generatif akan mendorong permintaan yang signifikan di antara basis pengguna Apple.

Loeb berpendapat bahwa permintaan terkait AI ini bisa mendorong peningkatan pendapatan dan laba Apple selama beberapa tahun ke depan.

Pendapatan Apple hanya meningkat kurang dari 1% dalam sembilan bulan pertama tahun fiskal 2024 setelah turun 3% pada tahun fiskal 2023, sebagian besar karena penjualan iPhone yang lemah.

Namun, dengan inflasi turun ke level terendah dalam tiga tahun, konsumen mungkin memiliki lebih banyak pendapatan yang dapat dibelanjakan, yang bisa meningkatkan permintaan untuk iPhone baru yang diperkirakan akan diumumkan pada 9 September.

Baca Juga: Warren Buffett Jual Saham Bank of America Corp, Strategi Apa yang Sedang Dimainkan?

2. Taiwan Semiconductor Manufacturing (NYSE: TSM)

Pada kuartal kedua, Third Point juga secara signifikan meningkatkan kepemilikannya di Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), dengan Loeb membeli tambahan 850.000 saham TSMC, sehingga total kepemilikannya menjadi 2 juta saham senilai sekitar US$352 juta. Ini menjadikan TSMC sebagai posisi terbesar ke-10 dalam portofolio Third Point.

Loeb telah secara konsisten meningkatkan kepemilikan Third Point di TSMC sejak memulai posisinya pada Mei 2023. Menurut Loeb, TSMC baru saja melewati "tahun terburuknya sejak Krisis Keuangan Global," yang menjadikannya peluang investasi yang menarik.

Ia percaya bahwa pemulihan siklus dan permintaan yang kuat untuk AI akan mendorong pertumbuhan laba yang substansial bagi TSMC.

TSMC memegang posisi unik dalam industri ini dengan pangsa pasar lebih dari 90% untuk "manufaktur semikonduktor terdepan," termasuk chip yang digunakan untuk AI.

Baca Juga: 2 Rekomendasi Saham yang Layak Dibeli Sekarang Menurut Wall Street

Meskipun pendapatan AI saat ini masih merupakan persentase kecil dari penjualan TSMC, Loeb melihat pendapatan AI TSMC tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

Pendapatan TSMC melonjak 40% dari tahun ke tahun pada kuartal kedua, sementara laba per saham naik 36%. Manajemen memperkirakan pertumbuhan pendapatan 34% pada kuartal ketiga, dan mengingat kecenderungan TSMC untuk memberikan panduan yang konservatif, hasil yang sebenarnya bisa lebih baik.

Peningkatan adopsi AI dan pemulihan ekonomi akan memberikan berbagai dorongan bagi TSMC untuk terus tumbuh di masa depan.

Selanjutnya: IHSG Turun 0,73% ke 7.638,23 pada Sesi I Selasa (3/9), Top Losers: TOWR, ESSA, MTEL

Menarik Dibaca: 5 Kesalahan Umum Menggunakan Dehumidifier yang Sering Dilakukan




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×