kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai Natal, vaksinasi virus corona bergulir di negara-negara Uni Eropa


Rabu, 25 November 2020 / 19:15 WIB
Mulai Natal, vaksinasi virus corona bergulir di negara-negara Uni Eropa
ILUSTRASI. Orang-orang menyusuri jalan setelah pemerintah Austria mengumumkan penguncian untuk menekan penyebaran virus corona di Wina, 16 November 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Uni Eropa mengatakan, warga negara pertama di negara-negara anggota blok bisa mendapat suntikan vaksin virus corona pada Natal nanti.

Tetapi, Uni Eropa memperingatkan, negara-negara anggota harus segera mempersiapkan rantai logistik mereka untuk peluncuran ratusan jutaan dosis vaksin.

"Akhirnya ada cahaya di ujung terowongan," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada anggota Parlemen Uni Eropa, Rabu (25/11), seperti dikutip Channel News Asia. 

"Warga Eropa pertama mungkin sudah divaksinasi sebelum akhir Desember," ujar dia.

Baca Juga: Peningkatan mingguan tertinggi, 4 juta orang terjangkit corona dalam 7 hari terakhir

Harus terus mematuhi pembatasan sosial

Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, memiliki perjanjian dengan enam pemasok vaksin potensial dan sedang mengerjakan kontrak ketujuh. 

Kesepakatan itu memungkinkan Uni Eropa untuk membeli lebih dari 800 juta dosis, lebih dari populasi blok mereka, yang berjumlah sekitar 460 juta orang.

Pada Selasa (24/11), Uni Eropa menyatakan, akan menandatangani kontrak hingga 160 juta dosis vaksin virus corona eksperimental yang Moderna kembangkan. 

"Negara-negara anggota harus bersiap-siap sekarang. Kita berbicara tentang jutaan jarum suntik, kita berbicara tentang rantai pasok, kita berbicara tentang mengatur pusat vaksinasi, kita berbicara tentang personel terlatih yang ada di sana. Semua ini harus dipersiapkan,” sebut dia.

Baca Juga: Dua kasus corona di Tianjin China tertular virus dari kepala babi impor

Namun, von der Leyen mendesak warga Eropa untuk terus mematuhi pembatasan sosial, bahkan ketika tindakan tersebut merugikan bisnis, semakin merusak ekonomi, serta membuat orang mengalami kesulitan sosial dan mental.

“Dengan hampir 3.000 kematian sehari, Covid-19 adalah penyebab kematian nomor satu di Uni Eropa minggu lalu. Rumahsakit tetap dalam tekanan, dan di beberapa wilayah, beberapa unit perawatan intensif kewalahan," tegasnya.

“Kita harus belajar dari musim panas dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Terlalu banyak bersantai adalah risiko gelombang ketiga setelah Natal," kata von der Leyen.

Selanjutnya: Tokyo pangkas jam operasional bar dan restoran, demi mencegah lonjakan kasus corona




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×