kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mulai tergiur cuan bisnis properti (4)


Minggu, 29 September 2019 / 09:30 WIB
Mulai tergiur cuan bisnis properti (4)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi

Minat Lim dalam real estat sebetulnya sudah diumumkan pada tahun 2013 ketika taipan itu bersama dengan Top Glove membeli sayap timur properti The Icon dekat Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur seharga RM 226 juta. Pembelian melalui perusahaan investasi, Value Add Sdn Bhd. Lim mengendalikan 68% saham perusahaan investasi itu dan Top Glove memiliki 27%.

Lim berharap dapat bekerja sama dengan manajemen Tropicana dalam menegakkan kejujuran, integritas dan transparansi untuk meningkatkan tata kelola perusahaan. Lalu membawa perusahaan semakin kompetitif.

Dengan investasinya di Tropicana, peluang bertambahnya kekayaan Lim kian besar. Maklum bisnis property di Malaysia juga terus berkembang. Sementara bisnis sarung tangan karet Top Glove juga masih mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun sejalan dengan ekspansi yang terus dilakukan perusahaan.

Saat ini total produksi Top Glove sudah lebih dari 60 miliar lembara sarung tangan per tahun. Perusahaan ini menargetkan kapasitas produksinya bisa mencapai 83,3 miliar pada tahun 2020. Rata-rata per tahun, produsen sarung tangan karet terbesar di dunia ini menyerap belanja modal sekitar RM 400 juta.

Top Glove masih berencana untuk menambah pabrik hingga ke berbagai negara. Saat ini, total pabrik perusahaan tersebut sudah mencapai 42, yang tersebar di Malaysia, Thailand, dan China.

Kesuksesan Lim sebagai pengusaha telah menempatkannya memiliki posisi mentereng di berbagai asosiasi. Selain asosiasi produsen sarung tangan, ia pernah menjabat sebagai Direktur Asosiasi Industri Medis Malaysia (AMMI) pada 1998, Wakil Presiden Nasional Federasi Produsen Malaysia (FMM) pada 2013 dan Presiden FMM pada 2016-2017.

(Selesai)



TERBARU

[X]
×