kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

NATO: Ada Pertanda China Akan Membantu Rusia dalam Perang di Ukraina


Kamis, 23 Februari 2023 / 12:05 WIB
NATO: Ada Pertanda China Akan Membantu Rusia dalam Perang di Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China, Jumat (4/2/2022). Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WARSAWA. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa aliansi militer itu telah melihat tanda-tanda bahwa China akan memberikan bantuan kepada Rusia dalam perang di Ukraina.

Dalam wawancaranya dengan AP News hari Rabu (22/2), Stoltenberg mendesak Beijing untuk menghentikan langkah itu karena jelas akan melanggar hukum internasional.

"Kami telah melihat beberapa tanda bahwa mereka (China) mungkin merencanakan untuk itu. Ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. China seharusnya tidak mendukung perang ilegal Rusia," kata Stoltenberg.

Baca Juga: China Kecam Negara-negara yang Membuat Perang di Ukraina Terus Berkobar

Di sisi lain, Stoltenberg juga menegaskan bahwa NATO, yang bukan bagian dari perang, akan tetap mendukung Ukraina selama itu masih diperlukan.

"Tugas kami (NATO) adalah untuk memastikan bahwa Ukraina menang dan untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina dan menjadi perang penuh antara Rusia dan NATO," lanjutnya.

Pernyataan Stoltenberg ini keluar di sela-sela pertemuan sembilan anggota sayap timur NATO dengan Presiden AS Joe Biden hari Rabu untuk membahas keamanan kawasan.

Baca Juga: Hungaria Ingatkan Ancaman Perang Dunia Jika Ukraina Bergabung dengan NATO

Di hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu pejabat luar negeri paling senior Partai Komunis China, Wang Yi, di Moskow. Pertemuan tersebut sepertinya berhasil meningkatkan kekhawatiran di Barat.

China sejauh ini memang masih belum memberikan teguran kepada Rusia atas operasi militernya di Ukraina. Sebaliknya, China mendukung klaim Rusia bahwa AS dan NATO harus disalahkan karena telah memprovokasi Moskow.

Minggu ini China, Rusia, dan Afrika Selatan akan mengadakan latihan angkatan laut di Samudera Hindia, aksi yang sepertinya akan membuat aliansi Barat semakin khawatir.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×