Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Nauru, sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik pada suatu masa pernah mendapat gelar sebagai kepulauan terkaya di dunia. Gelar itu lenyap seketika akibat penduduknya gemar mengoleksi mobil mewah.
Menurut catatan Britannica, Nauru terdiri dari pulau karang terangkat yang terletak di tenggara Mikronesia, sekitar 40 km selatan Khatulistiwa. Nauru tidak memiliki ibu kota resmi, tetapi kantor pemerintahannya terletak di distrik Yaren.
Tanahnya buruk dan sangat berpori. Curah hujannya tidak teratur, sehingga membatasi penanaman di wilayah pesisir dan pinggiran laguna.
Penambangan fosfat telah merusak bagian dalam pulau, menyebabkan sekitar empat perlimanya tidak dapat dihuni dan tidak dapat ditanami.
Tanaman pangan yang sebagian besar berupa kelapa, pandan, pisang, nanas, dan beberapa sayuran tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
Baca Juga: 10 Negara Terkaya di Dunia Tahun 2025 Berdasarkan PDB per Kapita
Pulau Terkaya di Dunia
Fosfat telah ditambang di Nauru sejak tahun 1907. Selama beberapa dekade setelahnya, fosfat merupakan sumber daya utama dan satu-satunya ekspor Nauru, mendominasi perekonomian pulau tersebut, dan kualitasnya merupakan yang tertinggi di dunia.
Pemerintah Nauru yang merdeka memperoleh kendali atas operasi fosfat pada tahun 1970, dan pada tahun 1980-an Nauru pernah menjadi salah satu negara terkaya di dunia dalam hal produk domestik bruto per kapita.
Mengutip laporan The New York Times, pada tahun 1980-an, perekonomian Nauru yang sedang berkembang pesat memiliki pendapatan per kapita yang melampaui pendapatan per kapita negara Arab kaya minyak lainnya.
Nauru juga digambarkan sebagai negara demokrasi terkecil dan terkaya di dunia.
Industri fosfat dan layanan pemerintah berhasil menyediakan hampir seluruh lapangan pekerjaan bergaji tetap bagi penduduk pulau kecil tersebut.
Sebagian besar industri fosfat dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan yang dikelola bersama oleh pemerintah Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
Baca Juga: Inilah Kota Terkaya di Dunia, Rumah Bagi 350.000 Miliarder & 60 Triliuner
Penduduknya Hidup Mewah
Fosfat dengan cepat menaikkan derajat para penduduk Nauru. Dengan kekayaan yang nyaris merata, penduduknya kerap melakukan pesta belanja mewah di Singapura, Fiji, dan Hawaii.
Melansir The Sun, para orang kaya Nauru kompak mengimpor mobil mewah, meskipun negara itu hanya memiliki satu jalan beraspal dengan batas kecepatan hanya 25mph.
Mobil mewah menjadi pemandangan umum di Nauru selama bertahun-tahun. Para pejabat dan aparat keamanan juga ikut menikmati kekayaan negaranya dengan sangat baik.
Pemerintahnya pun sangat dermawan. Mereka semua layanan penting termasuk sekolah, perawatan medis, dan bahkan media. Jika rumah sakit penuh, penduduk yang sakit diterbangkan ke Australia secara gratis.
Bukti nyata lain dari kemakmuran Nauru adalah lebih dari 70% penduduknya mengalami obesitas. Diabetes.co.uk menunjukkan, situasi itu terjadi karena terbatasnya akses negara tersebut terhadap makanan bergizi dan kecintaan penduduk terhadap produk seperti Spam.
Nauru juga menjadi surga pajak yang menjual lisensi perbankan dan paspor. Pada masanya, dana mafia Rusia yang diperkirakan bernilai £55 miliar mengalir melalui bank-bank Nauru hanya dalam satu tahun.
Kondisi itu menyebabkan Departemen Keuangan AS menetapkan Nauru sebagai negara pencucian uang pada tahun 2002.
Baca Juga: 10 Negara Terkaya di Timur Tengah Pemilik Sumber Minyak Melimpah
Nauru Nyaris Bangkrut
Pengeluaran pemerintah yang besar dan gaya hidup mewah tidak siap menghadapi runtuhnya ekonomi negara.
Pada akhir abad ke-20, cadangan fosfat Nauru mulai menipis. Praktis, pulau terkaya di dunia ini mengalami penurunan pendapatan yang signifikan, menyebabkan negara tersebut hampir bangkrut pada awal abad ke-21.
Nauru berjuang keras untuk mengembangkan sumber daya lain dan menemukan sumber pendapatan alternatif.
Negara tersebut mengalami sedikit kelegaan ekonomi di akhir dekade pertama tahun 2000-an, ketika peningkatan infrastruktur pertambangan mempercepat ekstraksi endapan fosfat yang tersisa.
Untuk bertahan hidup, Nauru rela berubah menjadi tempat penampungan imigran. Pada awal abad ke-21, Nauru sepakat untuk menampung sementara ratusan pencari suaka yang akan ke Australia. Nauru menjadi tempat singgah bagi mereka yang menunggu pemrosesan permohonan migrasi.
Sebagai balasan, Australia menyediakan bantuan jutaan dolar kepada Nauru. Australia juga memasok sembilan persepuluh dari impor Nauru.
Sekarang Nauru menjadi negara kepulauan kecil Pasifik pada umumnya. Hidup dengan bergantung pada kekayaan alam, termasuk dengan memberikan lisensi hak penangkapan ikan kepada negara lain di perairan teritorialnya.
Tonton: Indonesia Jadi Negara Paling Berkembang di Dunia, Lebih Baik dari Inggris dan Jepang