Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
Pengeluaran pemerintah yang besar dan gaya hidup mewah tidak siap menghadapi runtuhnya ekonomi negara.
Pada akhir abad ke-20, cadangan fosfat Nauru mulai menipis. Praktis, pulau terkaya di dunia ini mengalami penurunan pendapatan yang signifikan, menyebabkan negara tersebut hampir bangkrut pada awal abad ke-21.
Nauru berjuang keras untuk mengembangkan sumber daya lain dan menemukan sumber pendapatan alternatif.
Negara tersebut mengalami sedikit kelegaan ekonomi di akhir dekade pertama tahun 2000-an, ketika peningkatan infrastruktur pertambangan mempercepat ekstraksi endapan fosfat yang tersisa.
Untuk bertahan hidup, Nauru rela berubah menjadi tempat penampungan imigran. Pada awal abad ke-21, Nauru sepakat untuk menampung sementara ratusan pencari suaka yang akan ke Australia. Nauru menjadi tempat singgah bagi mereka yang menunggu pemrosesan permohonan migrasi.
Sebagai balasan, Australia menyediakan bantuan jutaan dolar kepada Nauru. Australia juga memasok sembilan persepuluh dari impor Nauru.
Sekarang Nauru menjadi negara kepulauan kecil Pasifik pada umumnya. Hidup dengan bergantung pada kekayaan alam, termasuk dengan memberikan lisensi hak penangkapan ikan kepada negara lain di perairan teritorialnya.
Tonton: Indonesia Jadi Negara Paling Berkembang di Dunia, Lebih Baik dari Inggris dan Jepang