Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Serangan tersebut menuai banyak kecaman dari para pemimpin dunia hanya beberapa hari setelah pengadilan tinggi PBB memerintahkan Israel menghentikan serangannya di kota Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta orang mengungsi.
Mengutip NBC News, pada saat aksi protes global meningkat, Qatar memperingatkan serangan udara itu dapat menghambat upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, yang telah diperbarui di Eropa pada akhir pekan.
Menambah ketegangan, militer Mesir mengatakan salah satu tentaranya tewas setelah dilaporkan terjadi baku tembak dengan pasukan Israel di kawasan perbatasan Rafah.
IDF mengkonfirmasi bahwa “insiden penembakan terjadi di perbatasan Mesir,” dan menambahkan bahwa insiden tersebut sedang ditinjau dan diskusi sedang diadakan dengan pihak Mesir.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia marah dengan serangan Israel yang telah menewaskan banyak pengungsi di Rafah.
"Operasi ini harus dihentikan," tegas Macron.
Baca Juga: Inggris Kritik Putusan ICJ yang Perintahkan Israel Menghentikan Serangan di Rafah
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, juga mengutuk serangan tersebut dan mengatakan kengeriannya atas peristiwa tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan gambar-gambar di tempat kejadian sangat memilukan.
“Israel mempunyai hak untuk menyerang Hamas, dan kami memahami serangan ini menewaskan dua teroris senior Hamas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap warga sipil Israel. Namun seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil segala tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil,” kata juru bicara tersebut.
Dia juga bilang, “Kami secara aktif melibatkan IDF dan mitranya di lapangan untuk menilai apa yang terjadi dan memahami bahwa IDF sedang melakukan penyelidikan.”