Reporter: Femi Adi Soempeno |
WASHINGTON. Presiden terpilih Barack Obama yang harus berhadapan dengan perekonomian yang memburuk, berencana untuk melebarkan paket stimulusnya. Tujuannya, menciptakan lapangan pekerjaan bagi 3 juta pekerja di AS selama kurang lebih 2 tahun.
Target ini telah dikoreksi dari hitungan semula yang hanya merangkul 2,5 juta pekerja saja. Revisi ini muncul atas saran dari Christina Romer, orang yang telah ditunjuk Obama sebagai kepala Council of Economic Advisers. Romer mengatakan secara singkat, prediksi untuk jangka menengah dan panjang perekonomian di AS telah memburuk sejak Obama mengumumkan rencana awalnya pada 22 November 2008 lalu.
Selain dengan Romer, Obama mengadakan pertemuan ini dengan wapres terpilih Joe Biden; Timothy Geithner, bakal calon Treasury Secretary, Directot of White House National Economic Council, Lawrence Summers; dan juga Paul Volcker yang bakal mengepalai Economic Recovery Advisory Board.
Membikin lapangan pekerjaan merupakan prioritas Obama yang akan mulai berkantor di Gedung Putih pada 20 Januari 2009 mendatang. Pasalnya, perekonomian semakin mengerikan dan angka pengangguran juga semakin tinggi. General Motors Corp., Ford Motor Co. dan Chrysler LLC akan menutup 59 pabriknya seiring dengan penjualan yang juga jeblok. Dua pabrikan otomotif ini bakal menerima talangan dari pemerintah sebesar US$ 17,4 agar bisa mengepulkan pabriknya.
"Kita akan mulai untuk membendung derasnya pengangguran dari sini, dan mulai untuk menghentikan pemecatan karyawan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru," kata wapres terpilih Joe Biden melalui program This Week di stasiun televisi ABC.
"Hari pada saat kami mengambil sumpah, adalah masa ketika kita semua harus mengkhawatirkan kekacauan perekonomian yang lebih besar lagi,:" imbuh Biden.
Romer menegaskan, perekonomian akan semakin sulit tahun depan. Soalnya, diprediksi bakal ada 3 hingga 4 juta pekerja yang kehilangan mata pencahariannya. Dengan sendirinya, tingkat pengangguran akan menanjak hingga lebih dari 9%.