Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Ambisi Besar dan Tantangan Keuntungan
Brockman menambahkan, kerja keras yang dilakukan untuk mencapai “prestasi setara medali emas” dalam kompetisi matematika internasional telah menghasilkan peningkatan kemampuan model yang juga bermanfaat bagi dunia bisnis.
OpenAI dan raksasa teknologi lain seperti Alphabet dan Microsoft tengah berlomba mengamankan kontrak AI korporasi untuk membenarkan lonjakan investasi besar-besaran di sektor ini, meski sejauh ini hasil finansialnya belum sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Dalam beberapa bulan terakhir, OpenAI juga meluncurkan aplikasi video AI populer Sora dan mengumumkan rencana ambisius membangun kapasitas komputasi senilai US$1 triliun atau lebih.
Altman mengakui bahwa hingga kini OpenAI masih membukukan kerugian besar, namun menegaskan hal itu bukan kekhawatiran utama.
“Itu bukan termasuk 10 hal yang paling saya khawatirkan, meski tentu saja kami harus menjadi perusahaan yang sangat menguntungkan suatu hari nanti,” ujarnya.
Baca Juga: OpenAI, Oracle, dan SoftBank Bangun 5 Pusat Data AI Baru di AS
Langkah terbaru ini menambah panjang daftar inovasi OpenAI sejak peluncuran ChatGPT tiga tahun lalu, yang menjadi pemicu utama ledakan industri AI modern.
Altman menutup konferensi dengan refleksi realistis terhadap tren AI saat ini:
“Memang benar, banyak area dalam industri AI yang sedang ‘menggelembung’. Tapi nilai nyata akan tetap tercipta,” katanya.