kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   25.000   1,63%
  • USD/IDR 15.710   69,00   0,44%
  • IDX 7.570   -36,75   -0,48%
  • KOMPAS100 1.172   -5,88   -0,50%
  • LQ45 925   -5,44   -0,58%
  • ISSI 231   -0,63   -0,27%
  • IDX30 476   -2,32   -0,48%
  • IDXHIDIV20 569   -2,92   -0,51%
  • IDX80 133   -0,55   -0,41%
  • IDXV30 140   0,11   0,08%
  • IDXQ30 158   -0,65   -0,41%

Panas! Uni Eropa Kenakan Tarif 35,3% pada Mobil Listrik Tiongkok, Beijing Membalas?


Rabu, 30 Oktober 2024 / 06:35 WIB
Panas! Uni Eropa Kenakan Tarif 35,3% pada Mobil Listrik Tiongkok, Beijing Membalas?
ILUSTRASI. Uni Eropa menaikkan tarif pada kendaraan listrik buatan Tiongkok hingga 35,3%. Ada kecemasan hal ini bakal memicu pembalasan dari Beijing. REUTERS/Michele Tantussi


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kementerian ekonomi Jerman mengatakan pada hari Selasa bahwa Berlin mendukung negosiasi UE yang sedang berlangsung dengan Tiongkok dan berharap adanya resolusi diplomatik untuk mengurangi ketegangan perdagangan sambil melindungi industri UE.

"Pemerintah Federal mendukung pasar terbuka. Karena Jerman khususnya, sebagai ekonomi yang saling terhubung secara global, bergantung pada hal ini," tambah juru bicara tersebut.

Produsen mobil Jerman telah mengkritik keras tindakan UE, menyadari bahwa kemungkinan bea masuk impor Tiongkok yang lebih tinggi pada kendaraan bensin bermesin besar akan sangat memukul mereka.

Langkah-langkah tersebut diambil saat ribuan pekerja industri Jerman, termasuk di pabrik mobil, mogok kerja untuk menuntut upah yang lebih tinggi, sementara Volkswagen kemungkinan akan mengumumkan penutupan pabrik di negaranya untuk pertama kalinya dalam 87 tahun sejarahnya.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan UE sedang menuju "perang dingin ekonomi" dengan Tiongkok.

Namun, asosiasi mobil PFA Prancis menyambut baik bea masuk, dan menambahkan bahwa mereka mendukung perdagangan bebas selama itu adil.

Baca Juga: Mobil Pikap Listrik BYD Shark Mulai Dijual di Kamboja, Kapan Masuk di Indonesia?

Komisi telah mengadakan delapan putaran negosiasi teknis dengan Tiongkok untuk menemukan alternatif tarif dan mengatakan pembicaraan dapat dilanjutkan setelah tarif diberlakukan.

Kedua belah pihak sedang mempertimbangkan kemungkinan komitmen harga minimum untuk mobil impor dan sepakat pada hari Jumat untuk mengadakan putaran lebih lanjut, meskipun Komisi mengatakan masih ada "kesenjangan yang signifikan".

Masih harus dilihat dampak tarif terhadap harga konsumen. 

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Timur Lengkap Hari Ini (30 Oktober 2024) dan Besok

Menarik Dibaca: Jangan Tonton Sendirian 5 Film Horor Tentang Rumah Angker Berikut Ini




TERBARU
Kontan Academy
Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting [Intensive Workshop] Financial Statement Analysis

[X]
×