kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.300   0,00   0,00%
  • IDX 7.231   117,32   1,65%
  • KOMPAS100 1.056   17,89   1,72%
  • LQ45 813   11,10   1,38%
  • ISSI 232   2,76   1,20%
  • IDX30 423   5,92   1,42%
  • IDXHIDIV20 496   6,77   1,38%
  • IDX80 118   1,45   1,24%
  • IDXV30 120   1,17   0,98%
  • IDXQ30 137   1,74   1,29%

Paraguay Bantah Kabar Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Resmi


Selasa, 10 Juni 2025 / 10:52 WIB
Paraguay Bantah Kabar Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Resmi
ILUSTRASI. Bitcoin cryptocurrency with the green code from the Matrix movie projected onto it in Clermont Ferrand France on March 26 2020. 


Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Kantor Presiden Paraguay Santiago Peña membantah kabar bahwa negara tersebut telah mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender).

Klarifikasi ini muncul menyusul unggahan mencurigakan di platform X (sebelumnya Twitter) yang sempat mengklaim hal tersebut.

Baca Juga: Bitcoin Perkasa Dekati Rekor, tapi Tantangan Ekonomi Bisa Batasi Laju ke US$110.000

Dalam pernyataan resmi yang diunggah pada Senin (9/6), akun X resmi Kantor Presiden Paraguay meminta masyarakat untuk mengabaikan konten yang baru-baru ini dipublikasikan jika tidak berasal dari saluran resmi pemerintah.

Pernyataan tersebut muncul hanya beberapa menit setelah akun pribadi Presiden Peña—yang juga di platform X—mengunggah pernyataan dalam bahasa Inggris yang menyebut bahwa Paraguay telah menjadikan Bitcoin sebagai legal tender dan mengalokasikan cadangan senilai US$ 5 juta dalam bentuk BTC.

Unggahan itu bahkan menyertakan alamat dompet (wallet address) untuk publik yang disebut bisa digunakan untuk “mengamankan kepemilikan.”

Namun, unggahan dari akun pribadi tersebut segera dihapus, sementara klarifikasi dari akun resmi pemerintah tetap tersedia.

Pemerintah menyatakan sedang bekerja sama dengan pihak X untuk mengklarifikasi situasi ini dan menegaskan bahwa hanya informasi dari kanal resmi yang dapat dipercaya.

Baca Juga: Bitcoin Berpotensi Tembus Rekor Tertinggi pada Q3 2025, Meniru Pola Kenaikan Emas?

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya minat beberapa negara di Amerika Tengah dan Selatan untuk mengikuti langkah El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan atau alat pembayaran sah.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan lanjutan apakah insiden ini merupakan hasil peretasan (hack) atau kesalahan internal.

Namun, pemerintah mengingatkan publik agar waspada terhadap informasi palsu, khususnya yang menyangkut kebijakan moneter dan aset kripto.

Selanjutnya: Inspirasi Desain Rooftop Sederhana dan Murah untuk Rumah di Indonesia

Menarik Dibaca: Inspirasi Desain Rooftop Sederhana dan Murah untuk Rumah di Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×