Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ATHENA. Yunani sekali lagi sudah mengambil langkah penting untuk mengamankan dana talangan (bailout) dari para kreditur setelah parlemen Yunani menyetujui reformasi kedua.
Dengan disetujuinya kebijakan ini, maka negosiasi atas dana bailout senilai 86 miliar euro dari Uni Eropa dapat segera dimulai.
Reformasi tersebut meliputi perubahan pada perbankan Yunani dan perbaikan dari sistem peradilan.
Sebelumnya, muncul kecemasan bahwa akan terjadi penolakan dari anggota parlemen mengenai kebijakan tersebut. Namun, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mampu mendapatkan dukungan yang dibutuhkan. Secara total, kebijakan tersebut mendapat 230 suara, 63 menyatakan menolak, dan lima lainnya abstain.
Di antara mereka yang menolak, 31 di antaranya berasal dari partai pemerintah Syriza. Meski demikian, angka tersebut lebih kecil dari voting yang dilakukan pekan lalu.
Mantan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis yang pada pekan lalu menolak kebijakan reformasi, kali ini memilih untuk mendukung pemerintah.
Berbicara sebelum voting dilakukan, Tsipras menekankan bahwa dirinya tidak senang dengan kebijakan yang ditetapkan oleh kreditur.
"Kita memilih kompromi yang sangat sulit untuk menghindari rencana yang paling ekstrem dengan lingkaran paling ekstrem di Eropa," kata Tsipras di hadapan anggota parlemen.
Sementara itu, perwakilan dari institusi Eropa yang akan menyediakan dana bailout akan memulai negosiasi di Athena pada Jumat (24/7) besok.
Kebijakan yang disetujui oleh parlemen kemarin lebih pada kebijakan struktural -kode dari perlindungan sipil- yang bertujuan untuk mempercepat kasus pengadilan dan adopsi peratuan Uni Eropa untuk mendongkrak perbankan dan melindungi deposito nasabah dengan nilai kurang dari 100.000 euro.