Sumber: Al Jazeera,Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KYIV. Invasi pasukan Rusia semakin menekan jauh ke Ukraina. Pertempuran mematikan telah mencapai pinggiran Kyiv, dan beberapa ledakan telah terdengar di ibu kota Ukraina.
Ledakan di Kyiv pada Jumat (25/2) pagi memicu hari kedua invasi, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat dan melepaskan invasi darat skala penuh dan serangan udara yang dengan cepat.
"Serangan roket Rusia yang mengerikan di Kyiv," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter, Jumat (25/2), seperti dikutip Al Jazeera.
"Terakhir kali ibu kota kami mengalami hal seperti ini pada tahun 1941, ketika diserang oleh Nazi Jerman," ungkapnya.
ukraBaca Juga: Zelenskiy: Sanksi Saja Tidak Cukup, Ini Seperti Perang Dunia II
Anton Herashchenko, Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, menulis di Telegram, pasukan Ukraina telah menjatuhkan sebuah pesawat musuh, yang menabrak sebuah bangunan tempat tinggal sembilan lantai dan membakarnya.
Tidak jelas, apakah pesawat itu berawak atau tidak. Yang jelas, serangkaian ledakan terdengar di Kyiv sebelumnya, yang menurut Herashchenko, adalah suara pertahanan udara Ukraina yang menembaki pesawat.
Rusia kuasai bandara dekat ibu kota Ukraina
Wartawan Al Jazeera Andrew Simmons yang melaporkan dari Kyiv mengatakan, situasi di ibu kota Ukraina "mengerikan dan sangat buruk", dengan "serangan udara (Rusia) semalam". Setidaknya satu orang tewas ketika pesawat yang jatuh menimpa daerah pemukiman.
"Ada juga sejumlah besar serangan udara sejak subuh, tiga kali sirene serangan udara berbunyi, dan salah satu wilayah sipil terkena serangan itu," katanya. "Rumahsakit sedang berjuang dengan jumlah korban saat ini, namun jumlah korban sipil tidak jelas".
Baca Juga: Pasukan Rusia Kuasai Pangkalan Udara Gostomel, Dekat Ibu Kota Ukraina