Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Leo pada Selasa (30/9/2025) melontarkan kritik tajamnya sejauh ini terhadap kebijakan imigrasi garis keras Presiden AS Donald Trump, dengan mempertanyakan apakah kebijakan tersebut selaras dengan ajaran Gereja Katolik tentang pro-life.
“Seseorang yang mengatakan saya menentang aborsi tetapi sejalan dengan perlakuan tidak manusiawi terhadap imigran di Amerika Serikat, saya tidak tahu apakah itu bisa disebut pro-life,” kata Paus kepada jurnalis di luar kediamannya di Castel Gandolfo.
Baca Juga: Trump Tambah Panas Situasi, Shutdown Pemerintah AS Tinggal Hitungan Jam
Gereja Katolik menegaskan bahwa kehidupan adalah suci sejak konsepsi hingga kematian alami, sebuah prinsip yang menjadi ajaran paling kuat bagi 1,4 miliar umat Katolik di dunia.
Paus Leo, yang merupakan paus asal Amerika Serikat (AS) pertama, menjawab pertanyaan seorang jurnalis AS mengenai politik dalam negeri negara itu.
Gedung Putih melalui juru bicara Abigail Jackson menyatakan bahwa Trump dipilih berdasarkan banyak janjinya, termasuk mendeportasi imigran ilegal yang memiliki catatan kriminal.
“Ia menepati janjinya kepada rakyat Amerika,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Terpilih pada Mei lalu menggantikan mendiang Paus Fransiskus, Paus Leo dikenal dengan gaya yang lebih tenang dibandingkan pendahulunya yang kerap mengkritik pemerintahan Trump.
Dalam kesempatan itu, Paus juga menanggapi keputusan Keuskupan Agung Chicago yang memberikan penghargaan kepada Senator Illinois Dick Durbin, seorang Demokrat yang mendukung hak aborsi.
Keputusan ini menuai kritik keras dari kalangan Katolik konservatif, termasuk sejumlah uskup AS.
“Hal yang sangat penting adalah melihat secara keseluruhan karya yang telah dilakukan Senator tersebut,” kata Paus.
Baca Juga: Paus Leo Tunjuk Uskup Italia Pimpin Kantor Strategis Vatikan yang Berpengaruh
“Saya memahami adanya kesulitan dan ketegangan, tetapi menurut saya, seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, penting untuk melihat banyak isu yang berkaitan dengan ajaran Gereja,” lanjutnya.
Paus Leo juga menekankan bahwa sikap pro-life harus konsisten.
“Seseorang yang mengatakan menentang aborsi tetapi mendukung hukuman mati sebenarnya tidak benar-benar pro-life,” tegasnya.