Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Rudal pertama yang ditembakkan pada hari Senin tampaknya mirip dengan rudal balistik jarak pendek KN-23 milik Korea Utara, yang diyakini telah digunakan oleh Rusia untuk menyerang Ukraina.
Korea Utara dicurigai memasok rudal balistik dan peluru artileri ke Rusia. Kedua negara menyangkalnya meskipun kedua negara telah berjanji untuk bekerja sama dalam bidang militer.
Kedua negara juga menandatangani pakta baru-baru ini yang mencakup janji saling mendukung militer.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran rudal balistik jarak pendek Korea Utara baru-baru ini mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan produknya kepada pembeli potensial.
Pada hari Minggu, Korea Utara mengkritik latihan militer gabungan Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat yang diadakan bulan lalu dan memperingatkan akan adanya "respon yang luar biasa" terhadap latihan semacam itu.
Baca Juga: Korut Bakal Kirim Pasukan Teknik untuk Bangun Kembali Kota-Kota yang Diduduki Rusia
Korea Utara mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah berhasil melakukan uji coba penting yang bertujuan untuk mengembangkan rudal yang membawa banyak hulu ledak.
Ini sebuah klaim yang ditolak oleh Korea Selatan sebagai "penipuan" untuk menutupi kegagalan peluncuran.