Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Senin (1/7/2024), Korea Utara menembakkan dua rudal balistik. Militer Korea Selatan memprediksi, rudal kedua mungkin telah gagal dan meledak dalam penerbangan yang tidak stabil, sehingga kemungkinan puing-puingnya jatuh ke daratan.
Reuters memberitakan, Korea Selatan masih menganalisa peluncuran tersebut dan tidak segera mendapatkan konfirmasi apakah ada korban jiwa atau kerusakan pada properti Korea Utara.
Demikian penjelasan juru bicara militer Korea Selatan Lee Sung-joon dalam sebuah konferensi pers.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek yang terbang sekitar 600 km (373 mil) dan rudal balistik kedua yang terbang sekitar 120 km.
Kedua rudal tersebut diterbangkan dari sebuah daerah dekat pantai barat. Dijelaskan pula, rudal-rudal tadi ditembakkan ke arah timur laut.
Berdasarkan lintasannya, rudal kedua mungkin jatuh di daerah yang dekat dengan ibu kota Korea Utara, Pyongyang. Namun Lee mengatakan bahwa pihak militer tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut.
Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Usai Korsel, Jepang & AS Gelar Latihan Gabungan
Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya mengawasi peluncuran rudal Korea Utara dari tahap persiapan dan melacak proyektil dalam penerbangan.
"Kami mengutuk keras peluncuran rudal Korea Utara sebagai sebuah provokasi yang secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," kata Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan bahwa mereka telah membagikan informasi mengenai rudal tersebut kepada pihak berwenang Amerika Serikat dan Jepang.
"Militer Korea Selatan akan mempertahankan kapasitas dan posturnya untuk merespons secara berlebihan terhadap provokasi apa pun sambil memantau dengan seksama berbagai kegiatan Korea Utara di bawah postur pertahanan gabungan Korea Selatan-AS yang kuat," jelasnya.
Peluncuran rudal kedua pada hari Senin merupakan peluncuran kedua yang gagal dalam lima hari. Militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan rudal yang tampak seperti rudal hipersonik pada hari Rabu, namun rudal tersebut meluncur di luar kendali dan meledak.
Baca Juga: Korea Utara Eksekusi Pria Usia 22 Tahun di Depan Umum karena Nonton K-pop
Rudal pertama yang ditembakkan pada hari Senin tampaknya mirip dengan rudal balistik jarak pendek KN-23 milik Korea Utara, yang diyakini telah digunakan oleh Rusia untuk menyerang Ukraina.
Korea Utara dicurigai memasok rudal balistik dan peluru artileri ke Rusia. Kedua negara menyangkalnya meskipun kedua negara telah berjanji untuk bekerja sama dalam bidang militer.
Kedua negara juga menandatangani pakta baru-baru ini yang mencakup janji saling mendukung militer.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran rudal balistik jarak pendek Korea Utara baru-baru ini mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan produknya kepada pembeli potensial.
Pada hari Minggu, Korea Utara mengkritik latihan militer gabungan Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat yang diadakan bulan lalu dan memperingatkan akan adanya "respon yang luar biasa" terhadap latihan semacam itu.
Baca Juga: Korut Bakal Kirim Pasukan Teknik untuk Bangun Kembali Kota-Kota yang Diduduki Rusia
Korea Utara mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah berhasil melakukan uji coba penting yang bertujuan untuk mengembangkan rudal yang membawa banyak hulu ledak.
Ini sebuah klaim yang ditolak oleh Korea Selatan sebagai "penipuan" untuk menutupi kegagalan peluncuran.