Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyebutkan, China “memahami, menghormati, dan mendukung” langkah pemerintahannya yang menarik Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi
Dalam konferensi pers, Kamis (5/9), Lam berulang kali mendapat pertanyaan, mengapa perlu waktu begitu lama untuk menarik RUU Ekstradisi. "Tidak tepat untuk menggambarkan ini sebagai perubahan pikiran," katanya menjawab pertanyaan itu.
Yang jelas, Lam mengungkapkan, penarikan penuh RUU Ekstradisi adalah keputusan yang pemerintahannya buat dengan dukungan Beijing.
Baca Juga: Mengapa Hong Kong begitu penting bagi China?
"Sepanjang seluruh proses, pemerintah pusat (China) mengambil posisi mengerti, mengapa kami harus melakukannya. Mereka menghormati pandangan saya, dan mereka mendukung saya sepenuhnya,” ujar Lam yang mengenakan setelan pakaian krim dan terlihat lebih rileks ketimbang penampilan di televisi sehari sebelumnya.
Lam juga menyampaikan langkah-langkah lain termasuk membuka ruang untuk dialog dengan masyarakat guna mencoba mengatasi masalah ekonomi, sosial, dan politik yang berakar dalam. Termasuk, problem perumahan dan mobilitas untuk kaum muda.
Semua permasalahan itu, Lam sebut, berkontribusi terhadap kebuntuan yang terjadi di Hong Kong saat ini. "Kita harus menemukan cara untuk mengatasi ketidakpuasan di masyarakat dan mencari solusi," katanya.
Baca Juga: Hukum Darurat Hong Kong paling ditakutkan para investor
Penarikan RUU Ekstradisi yang kemarin (4/9) Lam umumkan merupakan satu dari lima tuntutan demonstran pro-demokrasi, meskipun banyak pengunjuk rasa dan anggota parlemen Hong Kong menyatakan, langkah itu terlalu sedikit, sudah terlambat.
Empat tuntutan lainnya: pencabutan kata "kerusuhan" untuk menggambarkan aksi unjuk rasa, pembebasan semua demonstran yang ditahan, penyelidikan independen terhadap kebrutalan polisi, serta hak bagi rakyat Hong Kong untuk memilih pemimpin mereka sendiri.