Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Nayib Bukele, pemimpin milenial El Salvador, telah menawarkan untuk menampung migran dan "penjahat berbahaya" yang dideportasi oleh Amerika Serikat di penjara-penjara besar yang terkenal di negaranya.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.
Mengutip The Telegraph, Rubio, yang sedang dalam tur luar negeri pertamanya sebagai menlu AS, mengatakan ini akan mencakup orang-orang yang dideportasi dari negara mana pun, termasuk warga negara Amerika yang melakukan kekerasan yang dipenjara di AS.
Diplomat tertinggi Amerika Serikat tengah mencari dukungan dari negara-negara Amerika Tengah untuk upaya pemerintahan Trump yang baru dalam mendeportasi sejumlah besar migran.
Rubio bertemu dengan presiden dan pejabat senior di kediaman Bukele di Danau Coatepeque di luar ibu kota selama hampir tiga jam, di mana mereka sepakat untuk melampaui penerimaan El Salvador terhadap warga negaranya yang dideportasi dan untuk memasukkan migran dari semua negara yang ditahan di Amerika Serikat.
“Setiap… imigran ilegal di Amerika Serikat yang merupakan penjahat berbahaya – MS-13, Tren de Aragua [geng kriminal], apa pun itu – dia telah menawarkan penjaranya. Kami dapat mengirim mereka dan dia akan memasukkan mereka ke dalam penjaranya,” kata Rubio.
Dia menambahkan, “Dan, dia juga menawarkan untuk melakukan hal yang sama bagi para penjahat berbahaya yang saat ini ditahan dan menjalani hukuman mereka di Amerika Serikat, meskipun mereka adalah warga negara AS atau penduduk resmi.”
Baca Juga: Trudeau Sindir Trump: Perang Tarif Bakal Bikin Pabrik-Pabrik AS Tutup
Bukele, 43 tahun, mengonfirmasi tawaran tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial X, dengan mengatakan El Salvador telah menawarkan Amerika Serikat kesempatan untuk mengalihdayakan sebagian dari sistem penjaranya.
Bukele mengatakan negaranya hanya akan menerima "penjahat yang dihukum" dan akan mengenakan biaya yang relatif rendah bagi AS tetapi signifikan bagi El Savador, membuat seluruh sistem penjara negaranya berkelanjutan.
Elon Musk, miliarder yang bekerja dengan Tuan Trump untuk membangun kembali pemerintah federal, menanggapi pada platform X-nya, "Ide yang bagus!!".
Setelah Rubio berbicara, seorang pejabat AS mengatakan pemerintahan Trump tidak memiliki rencana saat ini untuk mencoba mendeportasi warga negara Amerika, tetapi mengatakan tawaran Bukele signifikan.
Pemerintah AS tidak dapat mendeportasi warga negara Amerika dan tindakan seperti itu akan menghadapi tantangan hukum yang signifikan.
Selain memperlancar jalan bagi AS untuk memulangkan para migran ke negara asal mereka, Rubio berupaya mengamankan perjanjian "negara ketiga", di mana negara-negara menerima warga negara lain yang tidak mau menerima orang yang dideportasi.
Baca Juga: Trump Pilih Guantanamo Bay untuk Buang Imigran Gelap, Intip Kontroversinya