Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Mereka membunuh tamumu di rumahmu dan dengan terang-terangan mengakuinya. Iran tidak akan pernah melupakan ini dan pasti akan memberikan pukulan balasan kepada Amerika," kata Khamenei.
Iran memang melakukan aksi pembalasan atas kematian Soleimani beberapa hari setelahnya dengan menembakkan sejumlah rudal ke pasukan AS yang ditempatkan di Irak, tetapi Presiden AS Donald Trump memilih untuk tidak menanggapi secara militer.
Baca Juga: Sistem peluncur rudal Iran siaga tinggi, pasca sejumlah insiden ledakan
Sementara serangan di markas Irak barat Ain Al-Asad tidak menewaskan tentara AS, namun puluhan tentara menderita trauma otak.
Kadhemi telah dijadwalkan untuk mengunjungi Arab Saudi sebagai perjalanan pertamanya ke luar negeri, kemudian dengan cepat mengubah dan menindaklanjutinya dengan perjalanan ke Teheran.
Baca Juga: Ledakan kembali terjadi di Iran, ini penyebabnya
Perjalanan ke Arab Saudi ditunda setelah Raja Salman dirawat di rumah sakit pada hari Senin.
Kadhemi menjabat sebagai jabatan perdana menteri Irak pada Mei setelah sebelumnya menjabat sebagai kepala Badan Intelijen Nasional Irak selama hampir empat tahun.
Dia membentuk hubungan dekat dengan Teheran, Washington dan Riyadh selama waktu itu, memicu spekulasi bahwa dia bisa berfungsi sebagai mediator langka di antara negara.