Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), produsen chip kontrak terbesar di dunia, melaporkan lonjakan pendapatan sebesar 30% secara tahunan (year-on-year) pada kuartal ketiga 2025.
Peningkatan ini melampaui perkiraan pasar, didorong oleh melonjaknya permintaan chip untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI).
Berdasarkan data yang dirilis pada Kamis (9/10), pendapatan TSMC untuk periode Juli–September mencapai T$989,92 miliar (US$32,47 miliar), naik signifikan dibandingkan T$759,69 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Intel Dikabarkan Dekati TSMC untuk Kerja Sama dan Investasi
Angka ini juga melampaui estimasi SmartEstimate dari LSEG yang memperkirakan pendapatan sebesar T$973,26 miliar, berdasarkan proyeksi 22 analis. Capaian tersebut berada di tengah kisaran panduan yang sebelumnya diberikan TSMC pada Juli, yakni antara US$31,8 miliar hingga US$33 miliar.
Didukung Permintaan Chip AI dari Nvidia dan Apple
Sebagai pemasok utama bagi perusahaan teknologi global seperti Nvidia dan Apple, TSMC menjadi salah satu pihak yang paling diuntungkan dari pesatnya perkembangan industri AI. Permintaan chip untuk keperluan data center, komputasi awan, dan pemrosesan AI melonjak tajam sepanjang 2025.
Kenaikan ini berhasil mengimbangi penurunan permintaan chip untuk perangkat elektronik konsumen seperti tablet dan smartphone, yang sebelumnya meningkat pesat selama pandemi.
Laporan Lengkap dan Proyeksi Baru pada 16 Oktober
TSMC (kode saham: 2330.TW) dijadwalkan merilis laporan keuangan lengkap kuartal ketiga pada 16 Oktober 2025. Dalam kesempatan tersebut, perusahaan juga akan menyampaikan proyeksi terbaru untuk kuartal keempat dan keseluruhan tahun fiskal 2025.
Para analis memperkirakan TSMC akan mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir tahun, seiring dengan ekspansi masif di sektor chip AI berteknologi 3 nanometer (3nm) dan meningkatnya pesanan dari mitra utama seperti Nvidia.
Saham TSMC Menguat 34% Sejak Awal Tahun
Kinerja positif perusahaan tercermin pada pergerakan sahamnya. Saham TSMC yang tercatat di Bursa Taipei telah menguat 34% sejak awal tahun, jauh melampaui kenaikan 18,5% pada indeks pasar yang lebih luas (TWII).
Baca Juga: AI Rancang Chip Lebih Hemat Listrik, TSMC Targetkan Efisiensi 10 Kali Lipat
Kenaikan tersebut menegaskan dominasi TSMC di industri semikonduktor global, di tengah meningkatnya persaingan dengan produsen chip dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Foxconn Juga Catat Rekor Pendapatan
Tak hanya TSMC, Foxconn (2317.TW) — produsen elektronik kontrak terbesar di dunia sekaligus pembuat server utama untuk Nvidia — juga mencatatkan kinerja impresif. Perusahaan tersebut melaporkan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah untuk kuartal ketiga 2025, didorong oleh pesanan server berdaya tinggi yang digunakan untuk aplikasi AI.