Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun regulator di Beijing mendorong perusahaan domestik untuk mengurangi ketergantungan pada chip asal Amerika Serikat, sejumlah raksasa teknologi Tiongkok seperti Alibaba (9988.HK), ByteDance, dan Tencent tetap menunjukkan minat besar terhadap chip kecerdasan buatan (AI) buatan Nvidia (NVDA.O).
Menurut empat sumber yang mengetahui pembahasan pengadaan, perusahaan-perusahaan tersebut ingin memastikan pesanan mereka atas model Nvidia H20—yang kembali mendapat izin dijual di Tiongkok pada Juli lalu—tetap diproses.
Mereka juga dengan cermat memantau rencana Nvidia meluncurkan chip baru yang lebih kuat, sementara diberi nama B30A, berbasis arsitektur Blackwell.
B30A Enam Kali Lebih Kuat dari H20
Dua sumber menyebutkan, harga B30A kemungkinan dua kali lipat dari H20 yang saat ini dipasarkan seharga US$10.000–US$12.000 per unit. Meski lebih mahal, perusahaan teknologi Tiongkok menilai harga tersebut tetap menarik, karena chip B30A diperkirakan enam kali lebih kuat dibanding H20.
Baca Juga: Alibaba Kembangkan Chip AI Baru untuk Kurangi Ketergantungan pada Nvidia
Seperti H20, B30A adalah versi yang telah disesuaikan agar sesuai dengan aturan ekspor Amerika Serikat.
AS–Tiongkok dan Perebutan Supremasi Teknologi
Akses Tiongkok terhadap chip AI mutakhir menjadi salah satu isu paling panas dalam perang teknologi AS–Tiongkok.
Di satu sisi, pemerintah AS melonggarkan aturan ketat sebelumnya, mengizinkan Nvidia menjual chip H20 di Tiongkok. Bahkan, Presiden Donald Trump membuat kesepakatan agar pemerintah AS mendapat 15% dari pendapatan penjualan H20.
Namun, pemerintah Tiongkok berupaya mendorong perusahaan teknologi domestik agar mengurangi ketergantungan pada chip AS.
Sumber Reuters menyebut, otoritas Tiongkok telah memanggil beberapa perusahaan besar seperti Tencent dan ByteDance untuk menjelaskan pembelian chip H20, meski belum ada larangan resmi untuk menghentikan penggunaan produk Nvidia.
Pasokan Chip Lokal Masih Terbatas
Meski ada tekanan politik, permintaan chip Nvidia di Tiongkok tetap tinggi. Hal ini dipicu oleh keterbatasan pasokan dari pesaing lokal seperti Huawei dan Cambricon (688256.SS).
Tiga sumber dari kalangan teknisi perusahaan teknologi Tiongkok menegaskan, chip Nvidia masih menawarkan kinerja lebih baik dibandingkan produk dalam negeri.
Sementara itu, Nvidia menyatakan persaingan di pasar Tiongkok “sudah tidak terelakkan”, meski enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai posisinya melawan produsen lokal.
Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Kunjungi TSMC di Tengah Ketegangan AS–China Soal Chip AI
Dampak ke Prospek Nvidia
Ketidakpastian soal prospek bisnis di Tiongkok membuat Nvidia memberikan proyeksi penjualan kuartalan yang hati-hati pada akhir Agustus.
Perusahaan paling bernilai di dunia ini bahkan tidak memasukkan potensi pendapatan dari pasar Tiongkok dalam proyeksinya, menyebabkan harga sahamnya turun sekitar 6% sejak saat itu.
CEO Nvidia, Jensen Huang, menegaskan kepada pelanggan Tiongkok bahwa ketersediaan H20 tetap terjamin. Ia juga mengungkapkan bahwa permintaan tetap kuat. Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Nvidia memiliki stok sekitar 600.000–700.000 chip H20 dan telah meminta TSMC untuk meningkatkan produksi.
Nvidia juga berharap dapat mengirimkan sampel B30A ke klien Tiongkok untuk uji coba secepatnya pada September ini. Huang bahkan memperkirakan, jika mampu menawarkan produk yang kompetitif, pasar Tiongkok dapat bernilai hingga US$50 miliar bagi Nvidia.