kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Pengakuan Mengejutkan Dalai Lama: Penerusnya Bakal Lahir di Luar Tiongkok


Rabu, 12 Maret 2025 / 07:18 WIB
Pengakuan Mengejutkan Dalai Lama: Penerusnya Bakal Lahir di Luar Tiongkok
ILUSTRASI. Pemimpin spiritual agama Buddha Tibet, Dalai Lama, dalam sebuah buku baru menyebut bahwa penerusnya akan lahir di luar Tiongkok. REUTERS/Priyanshu Singh


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Para pengikutnya khawatir tentang kesehatannya, terutama setelah operasi lutut tahun lalu. Ia mengatakan kepada Reuters pada bulan Desember bahwa ia mungkin hidup hingga usia 110 tahun.

Dalam bukunya, Dalai Lama mengatakan bahwa ia telah menerima banyak petisi selama lebih dari satu dekade dari berbagai kalangan masyarakat Tibet, termasuk biksu senior dan warga Tibet yang tinggal di Tibet dan luar negeri, yang secara kompak meminta dirinya  untuk memastikan bahwa garis keturunan Dalai Lama dilanjutkan.

Tradisi Tibet menyatakan bahwa jiwa seorang biksu Buddha senior bereinkarnasi dalam tubuh seorang anak saat ia meninggal. Dalai Lama saat ini diidentifikasi sebagai reinkarnasi pendahulunya saat ia berusia dua tahun.

Buku tersebut, yang disebut Dalai Lama sebagai kisah tentang hubungannya dengan para pemimpin Tiongkok selama tujuh dekade, diterbitkan pada hari Selasa di AS oleh William Morrow dan di Inggris oleh HarperNonFiction, dengan penerbitan HarperCollins. Peluncuran buku ini akan menyusul di India dan negara-negara lain.

Dalai Lama, yang mengatakan bahwa ia akan merilis rincian tentang suksesinya sekitar ulang tahunnya yang ke-90 pada bulan Juli, menyatakan bahwa tanah airnya tetap "dalam cengkeraman kekuasaan Komunis Tiongkok yang represif" dan bahwa kampanye untuk kebebasan rakyat Tibet akan terus berlanjut "apa pun yang terjadi", bahkan setelah kematiannya.

Tonton: Terlibat Penjualan Senjata ke Taiwan, China Blokir Aktivitas Bisnis 10 Perusahaan Asal Amerika di Ne

Ia menyatakan keyakinannya pada pemerintah Tibet dan parlemen di pengasingan, yang bermarkas bersamanya di kota Dharamshala di Himalaya, India, untuk meneruskan kerja politik demi kepentingan Tibet.

"Hak rakyat Tibet untuk menjadi penjaga tanah air mereka sendiri tidak dapat diingkari tanpa batas waktu, dan aspirasi mereka untuk kebebasan tidak dapat dihancurkan selamanya melalui penindasan," tulisnya. 

"Satu pelajaran jelas yang kita ketahui dari sejarah adalah ini: jika Anda membuat orang tidak bahagia secara permanen, Anda tidak akan memiliki masyarakat yang stabil," tambahnya.

Mengingat usianya yang sudah lanjut, tulisnya, harapannya untuk kembali ke Tibet tampak "semakin tidak mungkin".

Selanjutnya: Segera IPO, Medela Potentia Tawarkan Harga Awal di Kisaran Rp 180-Rp 230 Per Saham

Menarik Dibaca: Rekomendasi 5 Film Horor Thriller Seram dan Menegangkan di Netflix


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×