kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perang Bisa Meletus Kapan Saja, Ini Asal Mula Pertikaian Rusia dan Ukraina


Sabtu, 12 Februari 2022 / 07:27 WIB
Perang Bisa Meletus Kapan Saja, Ini Asal Mula Pertikaian Rusia dan Ukraina
ILUSTRASI. AS mengatakan, Rusia telah mengerahkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar. REUTERS/Gleb Garanich


Sumber: The New York Times,Business Insider,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW/WASHINGTON. Pemerintah Amerika mengatakan, Rusia telah mengerahkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar. 

Terkait hal itu, AS mendesak semua warganya untuk segera meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam setelah Moskow semakin memperketat tanggapannya terhadap diplomasi Barat.

Serangan Rusia dapat dimulai kapan saja dan kemungkinan akan dimulai dengan serangan udara. Demikian penjelasan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

Dia mengatakan, intelijen AS percaya serangan cepat di Kyiv juga merupakan suatu kemungkinan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memerintahkan invasi sebelum berakhirnya Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada 20 Februari.

Baca Juga: Rusia Gelar Latihan Perang di Belarus Saat Barat Peringatkan Momen Berbahaya

Namun masih belum jelas apakah Putin secara definitif telah memberikan perintah itu, Sullivan mengatakan pada konferensi pers.

Menurut seorang pejabat Gedung Putih dan kantor berita Rusia RIA, Putin dan Presiden AS Joe Biden akan berbicara melalui telepon pada hari Sabtu. 

Kantor berita Rusia TASS mengatakan Putin akan berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari yang sama.

Empat pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa Washington akan mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia dalam beberapa hari mendatang untuk mencoba dan membantu meyakinkan sekutu NATO. Mereka akan mendampingi 8.500 tentara yang sudah siaga untuk ditempatkan ke Eropa jika diperlukan.

Baca Juga: Rusia Tumpuk Pasukan, Dolar AS dan Aset Safe Haven Diburu Investor



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×