Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) merilis laporan penggunaan dana bailout oleh perbankan AS. Data tersebut menunjukkan laporan pinjaman bank bulanan. Sayangnya, laporan tersebut tidak mencantumkan jumlah total pinjaman dalam setiap kategori.
Salah satu hasil laporan tersebut antara lain, sekitar 20 bank besar AS yang menerima dana bailout mengurangi jumlah pengucuran kreditnya kepada konsumen maupun bisnis. Hal ini sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir 2008.
Depkeu juga bilang, pengurangan kredit perumahan dan pinjaman bisnis mengalami penurunan masing-masing sebesar 1%. Sebaliknya, pinjaman kartu kredit mengalami peningkatan sebesar 2%.
Misalnya saja, Bank of America hanya mengucurkan sekitar US$ 44,6 miliar untuk pinjaman kredit perumahan baru dan US$ 49 miliar untuk pinjaman bisnis di kuartal empat tahun lalu. Namun, tidak diketahui berapa besar pinjaman untuk kategori serupa pada tahun 2007.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa bank-bank AS juga mengurangi pinjaman real estate komersial baru senilai 19%.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa dana bailout yang digelontorkan tak banyak membantu pengucuran kredit perbankan. Pada survei yang dilakukan oleh Federal Reserve awal bulan ini menemukan, setidaknya sekitar 60% bank mengatakan pihaknya memperketat standar pinjaman terhadap kartu kredit dan pinjaman konsumen lainnya dalam kuartal terakhir 2008.
Tindak-tanduk perbankan AS itu, sudah pasti membuat lembaga legislatif AS berang. Pasalnya, pada Oktober lalu Kongres sudah menyetujui penggelontoran dana bailout senilai US$ 700 miliar untuk sistem penyelamatan finansial yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kredit.
Depkeu juga bilang, kucuran kredit diperkirakan akan terus mengalami penurunan jika US$ 200 miliar yang sudah diberikan kepada pihak bank tidak segera disalurkan. Hal itu dikhawatirkan akan membuat kondisi perekonomian Negeri Uwak Sam itu kian memburuk.
“Aktivitas pengucuran kredit saat ini terhambat akibat memburuknya perekonomian,” kata Depkeu dalam laporanya.
Tujuan dirilisnya laporan tersebut antara lain untuk meningkatkan transparansi penggunaan dana bailout perbankan, yang sudah dikucurkan ke beberapa perusahaan finansial besar. Sebut saja Bank of America, Citigroup Inc dan JPMorgan Chase & Co.
Catatan saja, Menteri Keuangan AS Timothy Geithner pada minggu lalu bilang, Pemerintahan Obama akan terus memberikan tambahan modal kepada perbankan dari sisa dana program penyelamatan perbankan yang mencapai US$ 350 miliar. Tapi, lanjut Geithner, pengucuran dana tersebut akan diseleksi secara ketat untuk memastikan bahwa bank yang menerima dana tersebut menggunakannya untuk meningkatkan pinjaman kepada konsumen dan bisnis.
Pada Desember lalu, Associated Press (AP) sudah melakukan pooling terhadap 21 bank yang sudah menerima lebih dari US$ 1 miliar dari program tersebut. AP meminta pihak bank untuk mendeskripsikan apa saja yang telah mereka lakukan dengan uang tersebut. Namun, tidak ada satu pun bank yang mau merincinya secara spesifik.