kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbatasan Hubei dibuka, polisi dan warga malah bentrok


Sabtu, 28 Maret 2020 / 20:10 WIB
Perbatasan Hubei dibuka, polisi dan warga malah bentrok


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Petugas polisi China dari dua pasukan yang berbeda bentrok dengan anggota masyarakat pada hari Jumat waktu setempat dalam perselisihan pembukaan kembali perbatasan provinsi Hubei setelah berminggu-minggu penguncian untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dilansir dari South China Morning Post, menurut laporan pemerintah setempat, insiden itu terjadi pada Jembatan Sungai Yangtze yang memisahkan wilayah Huangmei di Hubei dengan kota Jiujiang di Jiangxi.

Baca Juga: Virus Corona jadi ujian terbesar Trump dalam berhubungan dengan China

Dalam laporan media setempat, para saksi dikutip mengatakan bahwa polisi di Jiujiang membuat blokade di jembatan untuk menghentikan orang-orang dari persimpangan Hubei.

Rekaman video yang dibagikan secara online menunjukkan barisan polisi yang dipersenjatai dengan perisai anti huru-hara menahan massa, sementara anggota masyarakat dapat terlihat merusak dan bahkan menjungkirbalikkan kendaraan polisi.

Dalam sebuah klip yang diterbitkan oleh pemerintah kota Huanggang, yang mengelola Huangmei, ketua Partai Komunis kabupaten Ma Yanzhou memperingatkan mereka bahwa dengan berkumpul dalam kelompok besar meningkatkan kemungkinan tertular virus corona.

Meskipun tidak jelas bagaimana persisnya bentrokan itu dimulai, polisi dari kedua belah pihak masing-masing menerbitkan pernyataan resmi secara online, meskipun keduanya dengan cepat dihapus.

Baca Juga: China bantu berbagai negara hadapi corona, ada udang di balik batu?

Polisi Hubei mengatakan bahwa petugas dari Jiangxi melanggar kesepakatan yang dicapai oleh dua pemerintah provinsi dengan menyeberangi perbatasan ke Huangmei untuk memeriksa sertifikat kesehatan masyarakat dan izin perjalanan sebelum mengizinkan mereka menyeberangi jembatan.

Sementara itu, polisi Jiangxi mengatakan masalah dimulai ketika seorang petugas polisi Hubei kedapatan mencoba mencegah orang-orang di Huangmei naik bus yang telah diatur untuk membawa mereka ke stasiun kereta Jiujiang.

Insiden ini menggarisbawahi masalah yang dihadapi China saat berusaha kembali normal setelah berbulan-bulan terkunci. 

Baca Juga: Xi tagih komitmen Trump untuk bekerja sama dalam memberantas wabah corona

Di bawah arahan dari Beijing, pada hari Rabu, siapa pun yang terjebak di Hubei diizinkan untuk pergi. Putusan itu berlaku untuk Wuhan yang merupakan ibukota provinsi.

Namun, karena Huangmei tidak memiliki stasiun kereta api, banyak orang memilih untuk menyeberang jembatan ke Jiujiang.

Pemerintah Jiujiang mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah menyediakan transportasi gratis antara jembatan dan stasiun kereta api sejak hari Rabu, dan bahwa dari jam 6 pagi sampai jam 8 pagi pada hari Jumat, lebih dari 1.000 orang menggunakan layanan ini.

Baca Juga: Para dokter AS kecam kelangkaan obat & peralatan saat kasus corona tembus 100.000

Pada Jumat malam, pemerintah Huangmei dan Jiujiang mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk menghilangkan hambatan yang ditetapkan untuk membatasi perjalanan selama penguncian, dan juga untuk mengenali kode penyaringan kesehatan masing-masing untuk memudahkan orang dalam kesehatan yang baik untuk sampai ke tempat mereka seharusnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×