kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peringatan WHO: Pandemi corona akan menjadi lebih buruk dan semakin buruk


Senin, 13 Juli 2020 / 23:55 WIB
Peringatan WHO: Pandemi corona akan menjadi lebih buruk dan semakin buruk


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pandemi virus corona baru yang mengamuk berpotensi menjadi jauh lebih buruk jika semua negara tidak mematuhi tindakan pencegahan kesehatan dasar, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Senin (13/7).

"Biarkan saya berterus terang, terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah, virus tetap menjadi musuh publik nomor satu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam briefing virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa.

"Jika dasar-dasar (pencegahan) tidak diikuti, satu-satunya cara pandemi ini akan berlangsung (terus), itu akan menjadi lebih buruk dan semakin buruk. Tapi, itu tidak harus seperti ini," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Kasus corona dunia tembus 13 juta, bertambah 1 juta hanya dalam 5 hari

Tedros, yang kepemimpinannya mendapat kritik keras dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengatakan, dari 230.000 kasus baru pada Minggu (12/7), 80% berasal dari 10 negara dan 50% dari hanya dua negara.

Kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan menyatakan, beberapa tempat di Amerika mungkin perlu "penguncian terbatas atau fokus geografis yang menekan transmisi di area tertentu, di mana transmisi virus corona di luar kendali".

Dia pun mendesak negara-negara untuk tidak menjadikan sekolah sebagai sepak bola politik. Menurut dia, sekolah bisa dengan aman dibuka kembali setelah kasus virus corona benar-benar berhasil ditekan.

Baca Juga: Dua pangkalan militer AS di Okinawa lockdown gara-gara wabah corona

Kasus virus corona global melewati angka 13 juta pada Senin (13/7), menurut penghitungan Reuters, menandai tonggak penting lain dalam penyebaran penyakit yang menewaskan lebih dari setengah juta orang dalam tujuh bulan itu.

Tembus 13 juta kasus

Kasus virus corona pertama dilaporkan di China pada awal Januari dan butuh tiga bulan untuk mencapai satu juta kasus. Dan, hanya perlu lima hari untuk mendaki menjadi 13 juta kasus dari 12 juta yang tercatat pada 8 Juli lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus virus corona sudah tiga kali lipat dari penyakit influenza parah yang tercatat setiap tahun. Sejauh ini, ada lebih dari 568.500 kematian akibat virus corona, dalam kisaran yang sama dengan jumlah kematian influenza tahunan yang dilaporkan di seluruh dunia. 

Penghitungan Reuters, berdasarkan laporan pemerintah, menunjukkan, laju penyebaran virus corona saat ini tercepat di Amerika Latin. Kawasan ini mencatat lebih dari setengah infeksi dan kematian dunia.

Baca Juga: Update corona di Asia Tenggara: Indonesia masih yang terbanyak

Amerika Serikat melaporkan rekor global kenaikan harian dengan 69.070 kasus baru pada 10 Juli. Di Brasil, 1,86 juta orang positif virus corona termasuk Presiden Jair Bolsonaro, dan lebih dari 72.000 orang meninggal.

India, negara dengan jumlah infeksi tertinggi ketiga, rata-rata menorehkan 23.000 infeksi baru setiap hari sejak awal Juli.

Di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas, jumlah kasus hanya mencerminkan sebagian dari total infeksi. Para ahli mengatakan, data resmi kemungkinan kurang mewakili angka infeksi dan kematian.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×