kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Perkiraan Bank Dunia: Ekonomi China Tahun Ini Tumbuh 2,7%, Tahun Depan 4,3%


Selasa, 20 Desember 2022 / 14:44 WIB
Perkiraan Bank Dunia: Ekonomi China Tahun Ini Tumbuh 2,7%, Tahun Depan 4,3%
ILUSTRASI. Uang kertas yuan China.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ekonomi China sepertinya semakin mengkhawatirkan setelah Bank Dunia pada hari Selasa (20/12) memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk tahun ini.

Bank Dunia memangkas perkiraannya menjadi 2,7% dari 4,3% yang diperkirakan pada bulan Juni. Laporan tersebut juga merevisi perkiraannya untuk tahun depan, dari 8,1% menjadi 4,3%.

Kedua angka tersebut jauh di bawah target pertumbuhan PDB China yang ada di kisaran 5,5% untuk tahun ini. Banyak analis percaya angka tersebut masih akan sulit dicapai.

"Aktivitas ekonomi di China terus mengikuti naik turunnya pandemi, wabah dan perlambatan pertumbuhan diikuti oleh pemulihan yang tidak merata. Pertumbuhan PDB riil diproyeksikan mencapai 2,7% tahun ini sebelum pulih menjadi 4,3% di tahun 2023 ketika dibukanya kembali ekonomi," tulis Bank Dunia, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 China Diramal Bisa Mendekati 1 Juta Orang di 2023

Aturan pembatasan ketat selama pandemi Covid-19 memang telah menjadi pisau bermata dua bagi China. Angka Covid-19 tak kunjung menurun, di saat yang sama ekonomi terus tertekan.

Di luar masalah Covid-19, Bank Dunia juga melihat adanya krisis pada sektor properti yang menyumbang sekitar seperempat dari PDB tahunan China.

Masalah di sektor tersebut membuat dampak ekonomi makro China menjadi semakin luas.

"Tekanan terus-menerus properti, yang menyumbang sekitar seperempat dari PDB tahunan, dapat memiliki dampak ekonomi makro dan keuangan yang lebih luas," lanjut Bank Dunia.

Baca Juga: Gara-Gara Covid, Tingkat Kepercayaan Bisnis China Terjun ke Level Terendah

Setelah bertahun-tahun melakukan penguncian mendadak, pengujian massal, karantina panjang, dan pembatasan perjalanan, China awal bulan ini tiba-tiba meninggalkan kebijakan nol-Covid mereka.

Sayangnya, gangguan pada sektor bisnis sudah telanjur sulit dihentikan.

Tidak hanya Bank Dunia, pekan lalu IMF juga memperingatkan kemungkinan akan menurunkan lagi proyeksi pertumbuhan ekonomi China. Peningkatan jumlah kasus Covid-19 jadi salah satu faktor utamanya.

IMF memangkas proyeksi pertumbuhannya untuk China pada Oktober menjadi 3,2% tahun ini, angka terendah dalam beberapa dekade. Untuk tahun depan, IMF berharap ekonomi China bisa tumbuh 4,4%.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×