kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan Teknologi Kian Ketat, Xi Jinping Janjikan Anggaran Jumbo untuk Penelitian


Kamis, 23 Februari 2023 / 17:02 WIB
Persaingan Teknologi Kian Ketat, Xi Jinping Janjikan Anggaran Jumbo untuk Penelitian
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping menghadiri Working Session 3 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/11/2022). Persaingan Teknologi Kian Ketat, Xi Jinping Janjikan Anggaran Jumbo untuk Penelitian.


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Presiden China Xi Jinping menyoroti perlunya kemandirian teknologi pada saat persaingan global kian intens. Xi mengatakan penelitian dasar yang kuat adalah satu-satunya cara untuk menjadikan China kuat secara ilmu pengetahuan dan teknologi global.

Melansir South China Morning Post pada Kamis (23/2), saat memimpin sesi belajar kelompok dengan tim kepemimpinan puncak Partai Komunis menjelang kongres legislatif tahunan bulan depan.

Xi menyebutkan sumber pendanaan yang beragam, kolaborasi internasional, dan pelatihan bakat sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

“Ketika dunia memasuki era Big Science, penelitian dasar semakin menjadi garda terdepan dalam kompetisi ilmiah dan teknologi,” ujar Xi.

Baca Juga: Xi Jinping Titahkan Jajarannya untuk Perkuat Teknologi

Presiden Tiongkok itu mengatakan bahwa pemerintah akan terus menggelontorkan lebih banyak uang untuk penelitian dasar. 

Di samping itu, melakukan diversifikasi sumber pendanaan dan mendorong investasi sosial melalui insentif pajak dan kebijakan pendukung lainnya juga penting, termasuk mendorong perusahaan dan donor swasta untuk menyiapkan penghargaan dan dana sains lebih banyak lagi.

Kolaborasi internasional menjadi lebih penting dari sebelumnya ketika menggunakan penelitian dasar untuk memerangi tantangan global seperti perubahan iklim, keamanan energi, dan pemanfaatan ruang angkasa. Selain itu, Xi juga mengutarakan bahwa Tiongkok perlu menyiapkan platform untuk mendukung hal semacam itu.

Dia juga menyoroti bahwa China perlu meluncurkan dana penelitian global serta membuat proyek sains dan teknologi dalam negeri lebih mudah diakses oleh peneliti luar negeri, sambil mendesak kemandirian dalam memelihara generasi untuk penelitian terkemuka dunia.

Mata pelajaran sains dasar harus diprioritaskan di sekolah menengah dan perguruan tinggi untuk menciptakan daya bakat yang luar biasa dan maju guna memenuhi kebutuhan strategis negara.

Seruan Xi itu datang pada saat para ilmuwan China ingin membangun fasilitas kelas dunia mereka sendiri, tetapi masih memiliki anggaran yang relatif kecil.

Baca Juga: Xi Jinping Akan Berkunjung ke Moskow untuk Bertemu Putin

Bulan Desember lalu, para astronom dari Universitas Peking mengirimkan seruan global pengumpulan dana untuk proyek teleskop optik terbesar di Asia dengan cermin utama sepanjang 8 meter (26,3 kaki) dan akan dibangun dengan perkiraan biaya tidak kurang dari 500 juta yuan (US$ 72,5 juta).

“Pemerintah terus meningkatkan investasinya dalam penelitian dasar. Tapi, bagian untuk astronomi optik terbatas, dan seluruh bidang kesulitan karena kurangnya teleskop berukuran pas, ” kata Astrofisikawan Universitas Peking Wu Xuebing. 

“Dengan membangun Expanding Aperture Segmented Telescope (EAST) kami berharap dapat mempersempit celah besar antara China dan negara asing dalam astronomi optik sesegera mungkin,”imbuh Wu.

Wu juga mengatakan jika impian mereka menjadi kenyataan, teleskop itu tidak hanya akan memenuhi kebutuhan mendesak para astronom China, tetapi juga meningkatkan teknologi mutakhir seperti kabel baja yang dikembangkan untuk teleskop radio Five hundred metre Aperture Spherical radio Telescope (FAST) yang kemudian digunakan untuk membangun Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau. 

Baca Juga: Menlu AS Blinken Tuding China Kemungkinan Memberikan Senjata ke Rusia

Kesenjangan dalam pelatihan dalam negeri dan negara barat juga akan menyempit secara dramatis jika China tidak perlu lagi mengirim siswa ke barat untuk mempelajari pengamatan astronomi dengan teleskop besar.

Teleskop EAST yang akan dibangun di ketinggian 4.200 meter di Gunung Saishiteng di Lenghu, China Barat Laut juga akan menawarkan peluang unik untuk kolaborasi internasional berkat kondisi pengamatannya yang sangat baik.




TERBARU

[X]
×