Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Tingkat inflasi China kembali naik pada Mei lalu. Bahkan pertumbuhan inflasinya tercepat dalam empat bulan terakhir.
Data Biro Statistik China menunjukkan, indeks harga konsumen China naik 2,5% dibanding tahun sebelumnya pada Mei. Pencapaian tersebut melampaui estimasi nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg yakni sebesar 2,4%. Sedangkan indeks harga produsen turun 1,4% melanjutkan penurunan bulan sebelumnya sebesar 2%.
Tingkat inflasi yang berada di bawah target inflasi akhir tahun pemerintah yakni sebesar 3,5% memberikan ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter bagi China. Di sisi lain, Perdana Menteri Li Keqiang memilih untuk menahan penggelontoran stimulus serta membatasi pelonggaran kebijakan, dengan tujuan untuk menyokong sektor agrikultur dan usaha bisnis kecil.
"Tekanan inflasi yang rendah memberikan ruang bagi pemangkasan nilai Giro Wajib Minimum dalam beberapa bulan ke depan," jelas Hu Yifan, chief economist Haitong International Securities Group Ltd di Hong Kong.