Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Elon Musk kembali menjadi sorotan setelah pesan pribadinya yang bocor menunjukkan responsnya terhadap Nicolai Tangen, CEO Norges Bank Investment Management (NBIM), yang mengelola dana kekayaan negara Norwegia senilai US$1,7 triliun.
Kebocoran ini terjadi setelah NBIM menolak paket kompensasi Tesla yang diajukan Musk tahun lalu. NBIM, yang merupakan salah satu dari sepuluh pemegang saham terbesar Tesla, menolak paket kompensasi Musk pada Juni tahun lalu.
Pada saat itu, paket tersebut bernilai US$56 miliar, tetapi kini nilainya telah meningkat menjadi sekitar US$100 miliar. Penolakan ini tampaknya membuat hubungan antara Musk dan Tangen menjadi tegang.
Baca Juga: Trump Perintahkan Elon Musk Jemput Astronaut yang 'Ditinggalkan' di Luar Angkasa
Undangan Makan Malam yang Ditolak Musk
Mengutip unilad, Tangen mengundang Musk untuk makan malam eksklusif di Oslo bersama para eksekutif dari Ferrari, Nestlé, Adidas, DoorDash, dan Novo Nordisk. Namun, pesan yang bocor menunjukkan bahwa Musk menolak undangan tersebut dengan alasan biaya yang terlalu tinggi.
"Ini akan sangat sulit dan mahal bagi saya untuk hadir," tulis Musk dalam pesan teks kepada NBIM, sebagaimana dikutip oleh Business Insider.
Pesan-pesan ini pertama kali diungkap oleh surat kabar Norwegia, E24, setelah diberlakukan undang-undang kebebasan informasi di negara tersebut.
Musk: "Teman adalah Seperti yang Mereka Lakukan"
Selain menolak undangan, Musk juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap Tangen dalam pesannya.
Baca Juga: 3 dari 10 Pemilik Tesla Pertimbangkan Jual Mobilnya Gara-gara Tingkah Elon Musk
"Ketika saya meminta bantuan, yang sangat jarang saya lakukan, dan Anda menolak, maka Anda tidak boleh meminta bantuan dari saya sampai Anda melakukan sesuatu yang lebih dari nol untuk menebusnya. Teman adalah seperti yang mereka lakukan," tulisnya.
Beberapa hari setelah pesan ini dikirim, Musk dilaporkan meneruskan pesan dari seorang koresponden yang tidak disebutkan namanya kepada Tangen. Dalam pesan tersebut, CEO Tesla itu menuduh Tangen telah membocorkan komunikasi pribadi mereka ke media.
Klarifikasi dari Nicolai Tangen
Menanggapi tuduhan tersebut, Tangen menegaskan bahwa ia tidak pernah secara langsung membocorkan pesan-pesan tersebut kepada pers. Ia menjelaskan bahwa kebocoran terjadi melalui departemen komunikasi NBIM, bukan dirinya secara pribadi.
"Negara ini terobsesi dengan Anda, tetapi hal ini tidak mencerminkan dampak negatif bagi Anda," ujar Tangen kepada Musk.
"Tetap saja, saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini," tambahnya.
Baca Juga: Trump Cabut Regulasi Harga Obat, Jutaan Warga Amerika Terancam Tak Mampu Berobat!
Elon Musk dan Masa Sulit Tesla
Selain kontroversi dengan NBIM, Musk juga menjadi sorotan setelah cuitan lamanya tentang hampir bangkrutnya Tesla kembali muncul di internet. Pada tahun 2020, Musk mengakui dalam sebuah unggahan di Twitter (sekarang X) bahwa Tesla hampir mengalami kebangkrutan.
Dalam tanggapannya terhadap unggahan yang mengingatkan kembali sejarah Tesla, Musk menulis:
"Saat paling dekat kami dengan kebangkrutan adalah sekitar satu bulan."
Unggahan tersebut merujuk pada krisis tahun 2008 ketika Tesla hanya mampu bertahan dengan mendapatkan pinjaman sebesar US$40 juta. Kini, Tesla telah menjadi produsen mobil paling berharga di dunia.