kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Pidato Trump di Kongres Diwarnai Sorakan dan Walkout dari Demokrat


Rabu, 05 Maret 2025 / 14:47 WIB
Pidato Trump di Kongres Diwarnai Sorakan dan Walkout dari Demokrat
ILUSTRASI. A screen shows U.S. President Donald Trump as he speaks at a FII Priority Saudi Investment Summit in Miami, Florida, U.S., February 19, 2025. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merayakan kemenangan dalam pidatonya di hadapan Kongres pada Selasa (4/3), tetapi mendapat sorakan dan gangguan dari beberapa anggota Partai Demokrat yang mengangkat spanduk protes dan keluar dari ruangan di tengah pidato.

Ketegangan partisan ini mencerminkan gejolak yang telah mewarnai enam minggu pertama masa jabatan Trump, termasuk perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS, perang dagang dengan sekutu dekat, serta pengurangan besar-besaran tenaga kerja federal.

Pidato ini menjadi puncak dari dua hari gejolak di pasar keuangan setelah Trump memberlakukan tarif baru yang luas terhadap Meksiko, Kanada, dan China.

Baca Juga: Ini Penyebab Donald Trump Usir Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dari Gedung Putih

Pidato Kontroversial dan Aksi Protes

“Untuk warga negaraku, Amerika telah kembali,” kata Trump, disambut tepuk tangan dari sesama anggota Partai Republik.

“Negara kita berada di ambang kebangkitan yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya, dan mungkin tidak akan pernah lagi.”

Namun, Partai Demokrat merespons dengan mengangkat spanduk bertuliskan “No King” dan “This Is NOT Normal.”

Sekitar 30 anggota Demokrat meninggalkan ruangan sebelum pidato Trump selesai.

Anggota Kongres dari Texas, Al Green, bahkan diusir dari ruangan setelah menolak duduk kembali.

"Ketua sekarang mengarahkan petugas keamanan untuk memulihkan ketertiban. Silakan keluarkan pria ini dari ruang sidang," ujar Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson.

Saat Green, yang mengacungkan tongkat jalannya ke arah Trump, digiring keluar, beberapa anggota Partai Republik menyanyikan lagu “Nah, nah, nah, nah, hey, hey, goodbye.”

Trump, yang dikenal sebagai petarung politik, tampak menikmati perbedaan pendapat yang terjadi.

"Saya melihat ke arah Partai Demokrat di hadapan saya, dan saya sadar tidak ada satu kata pun yang bisa saya ucapkan untuk membuat mereka bahagia, tersenyum, atau bertepuk tangan," kata Trump setelah Green diusir.

Pidato ini berlangsung di Gedung DPR, tempat di mana empat tahun lalu para anggota parlemen bersembunyi ketakutan ketika massa pendukung Trump menyerbu Capitol dalam upaya gagal untuk membatalkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu 2020.

Baca Juga: Kebijakan Trump Gegerkan AS! 443 Gedung Pemerintah Dilego, Termasuk Markas FBI

Kebijakan Baru: Tarif Tambahan dan Pemangkasan Pengeluaran

Trump mengumumkan tarif baru yang akan diberlakukan pada 2 April, sebuah langkah yang diperkirakan akan semakin mengguncang pasar keuangan.

"Negara-negara lain telah menggunakan tarif terhadap kita selama puluhan tahun, dan sekarang giliran kita untuk menggunakannya terhadap mereka," katanya.

Namun, banyak anggota Partai Republik tetap duduk diam sebagai tanda ketidaksepakatan mereka dengan kebijakan tarif Trump, yang telah menyebabkan ketegangan di dalam partai.

Tarif 25% terhadap Meksiko dan Kanada serta tambahan 10% terhadap impor dari China telah meningkatkan kekhawatiran investor.

Indeks Nasdaq Composite turun lebih dari 9% dari level tertingginya pada 16 Desember, mendekati ambang koreksi pasar.

Meskipun demikian, pasar mulai stabil saat Trump berbicara. Dolar AS naik 0,2% terhadap euro, sementara kontrak berjangka S&P 500 naik 0,4%.

Hanya satu dari tiga warga AS yang menyetujui cara Trump menangani biaya hidup, menurut survei Reuters/Ipsos. Ini menjadi pertanda bahaya di tengah kekhawatiran bahwa tarif Trump bisa memicu inflasi lebih tinggi.

Baca Juga: Trump: Jepang dan Korea Selatan Ingin Bermitra untuk Bangun Jaringan Pipa Gas Alaska

Kebijakan Luar Negeri: Tarik Bantuan Militer untuk Ukraina

Pidato Trump juga diawasi ketat oleh para pemimpin dunia, sehari setelah ia menangguhkan seluruh bantuan militer ke Ukraina.

Keputusan ini muncul setelah pertemuan panas di Gedung Oval, di mana Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di depan kamera televisi.

Penangguhan bantuan ini mengancam pertahanan Ukraina melawan Rusia, yang melancarkan invasi besar-besaran tiga tahun lalu, serta semakin membuat khawatir para pemimpin Eropa yang melihat Trump semakin condong ke arah Moskow.

Meskipun Trump tampaknya menyalahkan Ukraina atas perang tersebut, survei terbaru Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa 70% warga Amerika—termasuk dua pertiga pendukung Partai Republik—menganggap Rusia lebih bertanggung jawab.

Baca Juga: Tiongkok Serang Industri Pertanian AS, Aksi Balasan Tarif Baru Trump

Dorongan Pemotongan Pajak

Trump juga meminta Kongres untuk memperpanjang pemotongan pajak yang ia terapkan pada 2017.

Partai Republik telah mengajukan rencana ambisius senilai US$4,5 triliun yang mencakup perpanjangan pemotongan pajak, peningkatan keamanan perbatasan, dan perluasan program deportasi besar-besaran.

Proposal ini mencakup pemangkasan anggaran sebesar US$2 triliun dalam satu dekade, termasuk pemotongan untuk pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan sosial lainnya.

Pada 2017, Partai Republik berargumen bahwa pemotongan pajak akan membiayai dirinya sendiri melalui pertumbuhan ekonomi.

Namun, Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan bahwa kebijakan tersebut justru menambah defisit federal sebesar $1,9 triliun dalam sepuluh tahun, bahkan setelah memperhitungkan dampak ekonomi positif.

Komite Nonpartisan untuk Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab memperkirakan bahwa rencana pajak Trump secara keseluruhan—termasuk penghapusan pajak atas tip, upah lembur, dan tunjangan Jaminan Sosial—dapat menghabiskan antara US$5 triliun hingga US$11,2 triliun dalam satu dekade.

Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Trump, Partai Demokrat mengundang pegawai negeri yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja atau pembekuan dana untuk menghadiri pidato tersebut.

Senator Elissa Slotkin dari Michigan, mantan agen CIA, akan memberikan tanggapan resmi dari Partai Demokrat terhadap pidato Trump.

Baca Juga: Donald Trump Tutup Keran Bantuan Militer ke Ukraina, Begini Respons Rusia

Para Tamu Khusus di Pidato Trump

Ibu Negara Melania Trump menghadiri pidato tersebut bersama tamu-tamu pilihan, termasuk keluarga Corey Comperatore, seorang petugas pemadam kebakaran yang tewas dalam serangan bersenjata saat kampanye Trump di Butler, Pennsylvania, tahun lalu.

Tamu lainnya termasuk Marc Fogel, seorang guru sejarah yang baru saja dibebaskan dari tahanan di Rusia pada Februari lalu.

Selanjutnya: Promo PSM Alfamart 1-7 Maret 2025, Kurma Prime Dates Diskon Rp 22.000

Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart 1-7 Maret 2025, Kurma Prime Dates Diskon Rp 22.000



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×