Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Tensi tinggi di perbatasan India dengan China masih bergejolak. Terlebih setelah terjadi insiden mematikan yang melibatkan tentara kedua belah pihak.
Sejauh ini, pemerintahan kedua negara nampaknya masih tak ingin bersikap gegabah. Namun tak dipungkiri aura panas tetap tak bisa disembunyikan.
Baca Juga: Ancaman Trump untuk menarik pasukannya dari Jerman bisa jadi bencana bagi NATO
Perdana Menteri India Narendra Modi misalnya dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa New Delhi tidak ingin berperang dengan China. tetapi siap untuk melakukannya jika perlu.
“Saya ingin meyakinkan negara bahwa pengorbanan tentara kita tidak akan sia-sia," katanya seperti dikutip South China Morning Post.
"Bagi kami, persatuan dan integritas negara adalah yang paling penting. India menginginkan perdamaian tetapi mampu memberikan jawaban jika diprovokasi," tegasnya.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa perselisihan kedua negara di perbatasan dimulai setelah pasukan China melewati konsensus untuk menghormati Garis Kontrol Aktual di Lembah Galwan.
Baca Juga: Sebabkan korban jiwa, China salahkan India atas bentrokan mematikan di perbatasan
"Sedangkan aktivitas tentara India tetap dalam sisi wilayah India dalam LAC," kata seorang juru bicara kementerian tersebut.
Militer India mengatakan 20 tentaranya tewas dalam bentrokan dengan pasukan China pada Senin di lembah Galwan, yang terletak di antara Ladakh yang dikuasai India dan Aksai Chin yang dikuasai China.