kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Poles usaha warisan jadi korporasi kelas dunia (2)


Rabu, 21 September 2016 / 11:42 WIB
Poles usaha warisan jadi korporasi kelas dunia (2)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi

Perusahaan yang dijalankan oleh Pallonji Shapoorji Mistry saat ini berasal dari warisan sang ayah. Meski begitu perkembangan bisnis hingga menjadi perusahaan kelas internasional tidak lepas dari tangan dingin dan kerja keras Pallonji. Jika semula Shaporrji Pallonji Group hanya mengerjakan beberapa proyek konstruksi dan infrastruktur dengan skala kecil, kini perusahaan tersebut telah mengerjakan banyak proyek konstruksi besar dan juga proyek ikonik di India.

Miliarder asal India, Pallonji Shapoorji Mistry memang tak merintis bisnis dari tangan kosong. Ia mewarisi bisnis secara turun temurun. Tapi kesuksesan bisnis The Sharpooji Pallonji Group (SP Group) tidak lepas dari tangan dingin Pallonji .

SP Group merupakan bisnis keluarga yang bergerak di sektor konstruksi dan real estate. Bisnis konglomerasi ini makin menanjak sejak Pallonji ikut andil mengembangkan perusahaan.

Sejarah The Shapoorji Pallonji Group sendiri terbilang panjang. Bahkan kalau dirunut-runut, cikal bakal perusahaan ini sudah ada sejak 1865 dan didirikan oleh moyang Pallonji. Proyek pertama perusahaan ini membangun trotoar di Girgaum Chowpatty.

Seiring perjalanan waktu, ayah Pallonji, Sharpooji akhirnya memegang kendali perusahaan. Di tangan sang ayah, sejumlah proyek konstruksi pun digarap. Antara lain pembangunan waduk di Malabar Hill yang memasok air untuk Mumbai selama lebih dari 100 tahun.

Perusahaan yang berbasis di Mumbai, India ini juga membangun Stadion Brabourne di Mumbai dan Stadion Jawaharlal Nehru di Delhi. Perlahan The Shapoorji Pallonji Group pun meraih reputasi yang solid di pasar sebagai konstruksi.

Pada tahun 1930, konglomerasi ini memenangkan tender untuk mengakuisisi salah satu proyek paling menantang di India yaitu proyek Central Railway Station di Mumbai. Pada proyek ini, Shapoorji Pallonji Group bekerjasama dengan Ferro Concrete Construction dan asosiasi arsitek. Mereka berhasil menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu 21 bulan. Biaya investasi untuk membangun proyek tersebut INR 15,6 juta.

Delapan tahun berselang, SP Group  menggarap berbagai proyek raksasa antara lain markas Associated Cement Company (ACC) di Mumbai, Stadion Brabourne dengan kapasitas 30.000 orang serta fasilitas olahraga lain yakni Dhanraj Mahal. Proyek ini merupakan penugasan dari Pemerintah India.

Keberhasilan Shapoorji Pallonji Group membangun sejumlah proyek membuat reputasi mereka semakin menanjak. Pada tahun 1973, perusahaan ini bahkan telah menciptakan beberapa proyek ikonik di Mumbai seperti The Reserve Bank of India, Rumah Sakit Breach Candy, HSBC Bank, Bank of India Building, Shri Shanmukhananda Fine Arts & Sangeetha Sabha, Taj Mahal Tower.

Keberhasilan tersebut hasil dari kerja Pallonji. Berkat miliarder yang lahir tahun 1929 tersebut, Shapoorji Pallonji Group menjadi perusahaan swasta domestik yang mendunia. Yang terbaru, pada tahun 2016 Shapoorji Pallonji Group mengembangkan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Perumahan tersebut bernama Joyville Homes.

Perusahaan ini mengembangkan perumahan seluas 20 juta m² di beberapa kota. Di antaranya Mumbai, Pune, NCR, Chennai, Bengaluru, Kolkata dan Ahmedabad. Dalam proyek ini, Pallonji mendirikan sekitar 20.000 unit perumahan yang terjangkau. Proyek tersebut juga menggunakan prinsip green building dan keuntungan komersial. Pembangunan proyek perumahan ini memakan waktu tujuh tahun.

Kini Pallonji menyerahkan bisnis Shapoorji Pallonji Group kepada anak-anaknya, Shapoor dan Cyrus. Meski begitu, Pallonji telah menanamkan jiwa kepemimpinan. Sebab pria kelahiran tahun 1929 ini berharap kedua putranya bisa membawa tongkat estafet bisnis ke depan dan bisa berumur panjang. Pallonji menyerahkan bisnis Shapoorji Pallonji Group kepada Shapoor. Sedangkan anaknya Cyrus diberi kewenangan mengurus bisnis Tata Sons.        

(Bersambung)


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×