Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Kabarnya, ada 130 surat dari perusahaan AS yang mengajukan izin ke Departemen Perdagangan AS tapi belum direspons hingga saat ini, seperti diwartakan Cnet yang dirangkum KompasTekno, Senin (14/10).
Konon, tesendatnya perizinan ini karena barter yang gagal antara Pemerintah AS dan China. Trump disebut meminta pemerintah China untuk membeli produk agrikultur dari AS jika ingin penjualan komponen perusahaan AS ke Huawei berjalan mulus.
Namun, China tidak membeli produk agrikultur apapun sehingga pintu penjualan ke Huawei masih tertutup.
Baca Juga: Huawei bersama tiga operator sudah trial 5G di Indonesia
Dilaporkan Phone Arena, ada beberapa perusahaan AS yang mencoba "jalan tikus" untuk tetap bisa menjual daganganya ke Huawei secara legal.
Salah satunya, Micron Technology, pemasok cip memori yang menyebutkan, Huawei adalah pelanggan terbesarnya. Micron akhirnya memasok komponennya melalui jalur di luar AS.
Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ponsel Huawei Berpeluang Bisa Pakai Layanan Google Lagi"