Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - VIRGINIA. Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) tahun ini bakal sengit. Presiden AS Donald Trump mengatakan warga Amerika mungkin tidak akan mengetahui pemenang pemilihan presiden AS November mendatang, selama berbulan-bulan karena perselisihan mengenai surat suara. Pernyataan Trump ini mengritik sistem pemungutan suara dalam pemilihan presiden AS tahun ini.
Pakar pemilu mengatakan mungkin diperlukan beberapa hari setelah pemilu 3 November 2020 hingga pemenangnya diketahui. Ini karena para pejabat perlu waktu untuk menghitung surat suara yang tiba setelah hari pemilu.
Berbicara pada rapat umum di Newport News, Virginia, Trump mengatakan, dia lebih suka mencari tahu dengan cepat apakah dia menang atau kalah, daripada menunggu surat suara masuk.
Baca Juga: Trump tak menjamin transisi kekuasaan berjalan damai bila Biden menang di pemilu AS
“Saya suka menonton televisi dan memiliki pemenangnya bukan? Anda mungkin tidak mendengarnya berbulan-bulan, karena ini kacau,” katanya.
“Sangat kecil kemungkinannya Anda akan mendengar pemenang malam itu juga. Saya bisa saja memimpin dan kemudian mereka akan terus mendapatkan surat suara, dan surat suara, dan surat suara dan surat suara. Karena sekarang mereka mengatakan bahwa surat suara bisa datang terlambat," lanjut Trump seperti dikutip Reuters.
Putusan pengadilan bulan ini telah mengizinkan para pejabat di negara bagian Michigan, Pennsylvania, Wisconsin, dan North Carolina untuk menghitung surat suara yang tiba setelah 3 November, selama surat suara tersebut dikirim pada hari pemilihan.
Jajak pendapat menunjukkan, lebih banyak Partai Demokrat daripada Partai Republik yang berencana memberikan suara melalui surat untuk menghindari paparan Covid-19 di tempat pemungutan suara yang ramai.
Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian untuk membatasi surat suara.
Trump dalam beberapa hari terakhir telah menolak melakukan transfer kekuasaan secara damai jika dia kalah dalam pemilihan dari Partai Demokrat Joe Biden. Trump mengatakan dia mengharapkan Mahkamah Agung harus mengumumkan pemenang.