kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Profil Yoshihide Suga, kandidat terkuat pengganti Shinzo Abe sebagai PM Jepang


Senin, 31 Agustus 2020 / 09:33 WIB
Profil Yoshihide Suga, kandidat terkuat pengganti Shinzo Abe sebagai PM Jepang
ILUSTRASI. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga saat mengumumkan nama era kekaisaran baru Jepang, Reiwa, di kantor Perdana Menteri Jepang, 1 April 2020.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID -TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, pada hari Jumat (28/8), resmi mngundurkan diri dari jabatannya karena masalah kesehatan. Abe akan segera mengakhiri masa jabatannya yang telah berlangsung sejak tahun 2012, membuatnya menjadi perdana menteri terlama bagi Jepang.

Dengan mundurnya Abe, bursa calon Perdana Menteri Jepang baru menjadi semakin ramai diperbincangkan. Beberapa nama seperti Wakil Perdana Menteri Taro Aso, tokoh senior Partai Demokrat Liberail (LDP) Shigeru Ishiba, hingga Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga muncul sebagai kandidat terkuat.

Belakangan, Suga disebut memiliki peluang yang lebih besar dari beberapa tokoh lainnya. Perannya yang cukup sentral di pemerintahan hingga kedekatannya dengan Abe, membuat Suga mendapatkan kepercayaan.

Baca Juga: Resmi: Shinzo Abe mengundurkan diri karena masalah kesehatan

Yoshihide Suga telah menjadi orang kepercayaan Abe sejak terpilih menjadi perdana menteri pada tahun 2012. Saat itu Abe langsung menunjuk Suga sebagai sekretaris kabinet, sekaligus menjadi juru bicara pemerintah, mengoordinasikan kebijakan, dan mengontrol birokrat.

Suga memutuskan ikut bersaing dalam pemlihan internal partai LDP untuk menentukan siapa yang akan menjadi pengganti Abe, seperti dilaporkan oleh Kyodo, Minggu (30/8).

Keputusan Suga ini disebut memberikan harapan baru karena Suga dinilai mampu mengelola krisis yang dialami Jepang saat ini, seperti oandemi Covid-19 serta sederet masalah ekonomi lainnya.

"Saya berpikir untuk ikut dalam persaingan internal di LDP. Saya ingin Anda mendukung saya," ungkap Suga kepada Sekjen LDP Toshihiro Nikai, seperti dilaporkan oleh TV Tokyo, Sabtu (29/8).

Profil Yoshide Suga

Majunya Suga ini ternyata disambut baik oleh para politisi dari partai penguasa. Rekam jejak Suga di pemerintahan Abe selama ini dinilai sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan para pemilih.

Yoshihide Suga lahir di kota Yuzawa, perfektur Akita, pada tanggal 6 Desember 1948, saat ini berusia 71 tahun. Setelah meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Hosei pada tahun 1973, Suga langsung bekerja dalam kampanye pemilihan Dewan Penasihat, dan setelah itu bekerja sebagai sekretaris Anggota Dewan LDP Hikosaburo Okonogi selama 11 tahun.

Baca Juga: Penyakit ulcerative colitis diduga menjadi alasan Shinzo Abe mundur dari jabatannya

Pada bulan April 1987, Suga terpilih menjadi Dewan Kota Yokohama. Dikisahkan bahwa Suga berkampanye dari pintu ke pintu dengan berjalan kaki dan menggunakan 6 pasang sepatu berbeda.

Dirinya mulai masuk ke lingkaran pemerintah pusat saat terpilih menjadi anggota Diet of Japan pada tahun 1996 mewakiliki distrik Kanagawa 2. 

Pada tahun ketiganya di Diet, Suga mengalihkan dukungannya dari Perdana Menteri Keizo Obuchi ke mantan Sekjen LDP Seiroku Kajiyama, dinilai sebagai langkah yang tidak biasa untuk seorang legislator muda. Atas kinerja yang baik, Suga kemballi terpilih sebagai anggota Diet pada tahun 2000, 2003, dan 2005.

Di era Junichiro Koizumu, Suga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Senior untuk Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi. Suga kemudian diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri oleh Shinzo Abe pada periode pemerintahannya yang pertama tahun 2006.

Sejak saat itu Suga selalu menjadi orang kepercayaan Abe, baik dalam urusan partai maupun pemerintahan. Suga pula lah yang mendorong Abe untuk kembali mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri Jepang untuk yang kedua kalinya pada tahun 2012.

Baca Juga: Partai penguasa akan memilih pengganti PM Abe sekitar 15 September

Sebagai Kepala Sekretaris Kabinet, Suga juga berperan sebagai asisten dan penasihat Abe sambil tetap mengambil peran manajerial aktif dalam pemerintahan.

Pada tahun 2019, Suga diberi kepercayaan untuk menyampaikan pengumuman mengenai nama era kekaisaran Jepang yang baru, yakni Reiwa. 

Munculnya Suga di depan publik saat itu membuatnya semakin populer di kalangan publik. Namanya mulai diakui dan membuat lebih banyak anggota LDP memandangnya sebagai kandidat yang layak untuk memimpin partai.

Suga sempat dikirim ke Washington pada bulan Mei 2019 untuk bertemu Wakil Presiden AS Mike Pence dan pejabat senior lainnya. Hal ini juga memunculkan spekulasi bahwa dia sedang dipersiapkan untuk menjadi penerus Abe.

Partai LDP dijadwalkan akan memilih pengganti Perdana Menteri Shinzo Abe sekitar 15 September, kata kantor berita Kyodo pada Sabtu.

Biasanya, partai harus mengumumkan pemilihan pemimpin sebulan sebelumnya, tetapi dalam kasus pengunduran diri mendadak, pemungutan suara luar biasa dapat dilakukan "secepat mungkin" di antara anggota parlemen dan LDP lokal.

Baca Juga: Di tengah isu kesehatan, apa yang terjadi jika Shinzo Abe mengundurkan diri?



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×