Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Perundingan sebagai Dasar Kesepakatan Masa Depan
Putin, yang memerintahkan invasi ke Ukraina hampir empat tahun lalu, mengatakan diskusi yang dilakukan sejauh ini bukanlah tentang draf perjanjian, melainkan serangkaian proposal yang bisa menjadi dasar untuk perjanjian di masa depan.
Putin menyatakan siap berunding damai, tetapi jika Ukraina menolak kesepakatan, maka pasukan Rusia akan terus maju dan mengambil lebih banyak wilayah Ukraina.
Sebuah sumber Rusia mengatakan, upaya pemerintahan Trump untuk mencari perdamaian adalah kesempatan terbaik untuk mengakhiri perang sejak perundingan dengan Kyiv terhenti tak lama setelah invasi besar-besaran Moskow pada tahun 2022.
Saat ini, pasukan Rusia menguasai lebih dari 19% wilayah Ukraina, dan sejak 2025 mereka telah bergerak maju dengan kecepatan tercepat sejak tahun 2022. Ukraina membantah klaim Rusia bahwa mereka sudah merebut kota Pokrovsk, dan mengatakan pertempuran masih berlangsung.
Skenario Peace Deal vs Kapitulasi
Sejak draf proposal AS bocor bulan lalu, kekuatan Eropa telah berupaya menopang Ukraina dari apa yang mereka lihat sebagai kesepakatan damai yang menghukum dan pro-Rusia. Kesepakatan itu dikhawatirkan akan membuka kembali investasi AS di sektor minyak, gas, dan mineral langka di Rusia, serta mengembalikan Moskow ke G8.
Tuntutan utama Rusia termasuk: Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO, pembatasan militer Ukraina, kontrol penuh Rusia atas seluruh Donbas, pengakuan kontrol Rusia atas Crimea, Donbas, Zaporizhzhia, dan Kherson, serta perlindungan bagi penutur bahasa Rusia di Ukraina.
Ukraina mengatakan tuntutan ini sama dengan menyerah (capitulation) dan akan membuat mereka rentan ditaklukkan Rusia di masa depan. Meskipun demikian, Washington juga menawarkan jaminan keamanan 10 tahun untuk Kyiv.
Tonton: BMKG Ungkap Penyebab Banjir Sumatera Curah Hujan Bulanan Tumpah dalam Satu Hari!
Kesimpulan
- Peringatan Keras: Presiden Putin mengeluarkan ancaman langsung kepada Eropa, menyatakan bahwa perang melawan Rusia akan berakhir dengan kekalahan sangat cepat bagi Eropa.
- Perang Proposal Damai: Pembicaraan perdamaian menjadi rumit. Ada draf AS (yang pro-Rusia, memicu kekhawatiran Eropa) dan proposal tandingan dari Eropa. Putin menuduh Eropa sengaja mengajukan proposal yang tidak mungkin diterima Rusia untuk memblokir upaya perdamaian Trump.
- Tuntutan Rusia: Rusia menuntut Ukraina melepaskan aspirasi NATO, pembatasan militer, dan pengakuan kontrol Rusia atas semua wilayah yang diduduki (termasuk Crimea, Donbas, Zaporizhzhia, Kherson). Ukraina melihat ini sebagai tindakan menyerah.
- Ancaman Maritim: Sebagai balasan atas serangan drone ke tanker "armada bayangan" Rusia, Putin mengancam akan memutus total akses Ukraina ke Laut Hitam dan menargetkan kapal tanker dari negara mana pun yang membantu Ukraina.
- Peran AS: Utusan Trump, Witkoff dan Kushner, tiba di Moskow untuk bertemu Putin, menandakan upaya AS untuk memimpin negosiasi meskipun ditentang oleh sekutu Eropanya.













