Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Senin (26/2/2024) malam, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk meningkatkan mobilitas dan potensi serangan pasukan operasi khusus Rusia.
Mengutip Reuters, Putin mengatakan, hal ini adalah prioritas utama untuk membuat tentara di negara itu lebih kuat.
“Kami akan terus memperkuat Pasukan Operasi Khusus, meningkatkan mobilitas dan potensi serangan mereka, dan mempersenjatai mereka dengan senjata dan peralatan generasi baru,” kata Putin dalam pesan video ucapan selamat yang dikeluarkan menjelang Hari Pasukan Operasi Khusus pada 27 Februari di Rusia.
Dia menambahkan, “Izinkan saya menekankan bahwa ini adalah salah satu prioritas utama bagi pembangunan jangka panjang angkatan darat dan laut.”
Pasukan Operasi Khusus Rusia adalah pasukan tempur konstan tingkat strategis yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu dan merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Rusia.
Baca Juga: 6.700 Kontainer Berisi Amunisi Sudah Mendarat di Rusia dari Korea Utara
Pasukan khusus tersebut telah terlibat dalam aksi rahasia Rusia di Suriah dalam dekade terakhir dan sejak tahun 2022 dalam invasi Moskow ke Ukraina, yang oleh Putin disebut sebagai “operasi militer khusus”. Kyiv dan sekutu-sekutunya memandangnya sebagai perampasan tanah imperialis yang tidak beralasan.
“Ucapan terima kasih khusus kepada para prajurit yang telah berpartisipasi dalam operasi militer khusus,” kata Putin dalam video yang diposting di aplikasi pesan Telegram Kremlin.
“Di daerah paling berbahaya – di garis depan, jauh di belakang garis musuh, dalam serangan dan serangan cepat, Anda melaksanakan tugas yang diberikan dengan hormat, bertindak dengan berani, kompeten, dan tegas,” tambahnya.
Baca Juga: Zelenskiy: 31.000 Tentara Ukraina Tewas Sejak Invasi Rusia
Menurut kantor berita RBC Rusia, Rusia kerap merayakan Hari Pasukan Operasi Khusus pada tanggal 27 Februari sejak tahun 2015, ketika Putin menyatakan hari itu sebagai hari libur pada peringatan pertama pasukan Rusia merebut gedung-gedung pemerintah di Krimea, Ukraina, yang diikuti dengan aneksasi semenanjung tersebut oleh Moskow.