kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Putin: Jika negara Barat terus serang Suriah, dunia akan kacau


Senin, 16 April 2018 / 13:19 WIB
Putin: Jika negara Barat terus serang Suriah, dunia akan kacau
ILUSTRASI. Vladimir Putin


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Pada akhir pekan lalu, Amerika Serikat dan para sekutunya memutuskan untuk menyerang Suriah. Serangan dilakukan atas pertimbangan bahwa ada sejumlah bukti yang menunjukkan Suriah menggunakan senjata kimia di negaranya.

Menanggapi hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin berpendapat serangan negara-negara Barat tersebut melanggar Piagam PBB. Mengutip BBC, Putin juga bilang, jika negara-negara Barat terus melancarkan serangannya ke Rusia, maka dunia akan kacau.

Hal tersebut dia ungkapkan saat berbicara melalui telepon dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, pada Minggu (15/4).

"Vladimir Putin menekankan bahwa jika serangan yang melanggar Piagam PBB ini diteruskan, maka pada akhirnya akan menimbulkan kekacauan dalam hubungan internasional," demikian pernyataan Kremlin.

BBC melaporkan, para pemimpin Rusia dan Iran langsung berkomunikasi pasca AS, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan rudal ke Suriah pada Sabtu (4/4).

Rusia dan Iran merupakan dua sekutu utama pemerintah Suriah. Mereka menyepakati, serangan gabungan tiga negara terhadap Suriah sudah merusak peluang tercapainya resolusi politik di negara tersebut.

Sementara, Nikki Haley, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, mengatakan AS tidak akan menarik pasukannya dari Suriah sampai semua tujuannya tercapai. Salah satunya adalah memastikan senjata kimia tidak digunakan dalam cara apapun yang mengancam kepentingan AS.

Baik Suriah maupun Rusia menegaskan pada 7 April lalu tidak ada serangan dengan senjata kimia seperti yang dituduhkan. Menurut mereka, tudingan serangan kimia yang disebut dilakukan di Douma, Ghouta Timur, dekat dengan ibu kota Damaskus, merupakan tudingan yang dibuat-buat.

Di Suriah, tim penyelidikan dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dijadwalkan akan mengunjungi lokasi dugaan serangan kimia.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×