kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.617   31,00   0,19%
  • IDX 8.182   13,09   0,16%
  • KOMPAS100 1.114   -0,66   -0,06%
  • LQ45 784   -1,23   -0,16%
  • ISSI 290   2,01   0,70%
  • IDX30 411   -0,83   -0,20%
  • IDXHIDIV20 461   -1,76   -0,38%
  • IDX80 123   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 132   -0,31   -0,24%
  • IDXQ30 128   -0,22   -0,17%

Putin Ragukan Ultimatum Trump, Tetap Incar Empat Wilayah Ukraina


Selasa, 05 Agustus 2025 / 21:14 WIB
Putin Ragukan Ultimatum Trump, Tetap Incar Empat Wilayah Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan bilateral di puncak para pemimpin G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019. Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan tidak akan mengindahkan ultimatum Presiden AS Donald Trump yang memberi tenggat hingga Jumat.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Analis Barat mengakui Rusia meraih kemajuan, meski perlahan dan dengan korban besar. Kondisi medan dan urbanisasi juga memperlambat gerak Moskow. Namun, di area lain, pasukan Rusia diperkirakan akan bergerak lebih cepat.

Sumber Kremlin menyebut ancaman sanksi Trump menyakitkan namun bukan bencana.

 Mereka meragukan Trump akan benar-benar menindaklanjutinya, mengingat pernah mengancam tapi kemudian mundur. Ada pula keraguan apakah China akan patuh pada tekanan Trump.

Baca Juga: Proposal Perdamaian AS: Donald Trump Usulkan Rusia Tetap Kuasai Wilayah Ukraina

Meski sanksi sebelumnya telah memukul pendapatan energi dan investasi asing Rusia, kemampuan militernya tetap terjaga. 

Dukungan amunisi dari Korea Utara dan komponen cadangan dari China memungkinkan produksi senjata terus meningkat. Kremlin pun berkali-kali menyatakan Rusia "kebal" terhadap sanksi.

Trump sendiri mengakui kecanggihan Rusia dalam menghindari sanksi. “Mereka cukup licik, jadi kita lihat nanti,” katanya.

Putin juga diketahui menolak tawaran AS pada Maret lalu, yang mencakup pencabutan sanksi, pengakuan atas Krimea, dan wilayah lain yang dikuasai sejak 2022 sebagai imbalan gencatan senjata. 

Sumber menyebut tawaran itu sebagai “peluang fantastis,” namun menghentikan perang dianggap jauh lebih sulit ketimbang memulainya.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×