kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Raja properti hotel untuk beragam tamu (1)


Selasa, 25 September 2018 / 15:31 WIB
Raja properti hotel untuk beragam tamu (1)
ILUSTRASI.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi

Sebagai negara kecil yang modern, Singapura merupakan salah satu destinasi perjalanan bisnis dan wisata di Asia. Ini yang membuat bisnis hotel di negara jiran tersebut memiliki prospek cerah. Salah satu pengusaha yang mencecap gurihnya bisnis hotel di Singapura adalah Choo Chong Ngen. Melalui Worldwide Hotels Group, Choo membangun properti hotel untuk beragam jenis tamu. Saat ini Choo menjadi orang terkaya ke-10 di Singapura dan orang terkaya ke-1.157 di dunia.

Lihai mengendus peluang dan kerja keras merupakan kunci sukses Choo Chong Ngen dalam menjalankan bisnisnya. Majalah Forbes mencatat, kekayaan Choo mencapai US$ 2,6 miliar pada 25 Juli 2018. Ia merupakan orang terkaya ke-10 di Singapura dan menempati peringkat ke 1.157 dalam jajaran orang kaya dunia.

Kekayaan ini diperoleh Choo melalui bisnis properti, yakni perhotelan. Dia memiliki Worldwide Hotels Group yang mencakup seluruh portofolio hotel dan properti, dengan total nilai investasi US$ 3 miliar.

Portofolionya mencakup enam merek hotel. Sedang jumlah hotel mencapai 38, dengan kapasitas kamar lebih dari 6.500.

Merek-merek hotel yang masuk dalam Worldwide Group adalah Hotel 81, Hotel Boss, Hotel Mi, Value Hotel, V Hotel, dan Venue Hotel. Merek Hotel 81 merupakan hotel bujet di kawasan Geylang Singapura yang didirikan lebih dari dua dekade lalu. Kawasan ini merupakan kawasan merah atau prostitusi di negara ini. Selama bertahun-tahun, hotel ini mematok harga yang miring hingga bisnisnya tumbuh berkembang pesat. Hotel dibanderol US$ 15 untuk dua jam menginap hingga US$ 47 semalam.

Hotel 81, dengan eksterior biru khasnya, memiliki hampir selusin penginapan yang menghiasi gang-gang samping dari Geylang. Kawasan yang juga terkenal sebagai tempat menikmati beragam kuliner unik, seperti, bubur katak dan sup kura-kura.

Namun akhir-akhir ini, Choo merevolusi bisnisnya dari bisnis hotel bujet ke bisnis hotel bintang tiga. Pada akhir 2015 Choo membuka Hotel Boss yang terletak di Arab Street dan Little India tidak jauh dari pusat kota.

Hotel ini terdiri dari 19 lantai dengan 1.500 kamar. Hotel dibanderol US$ 94 per malam. Hotel ini menyasar para turis yang membutuhkan tempat menginap yang cukup ramah di kantong. Maklum saja, Arab Street dan Little India populer sebagai tempat menginap bagi turis asing.

Pada sore hari, lobi Boss Hotel selalu ramai dengan kehadiran pengunjung dari Indonesia, Malaysia, China, dan India. Menawarkan kamar kecil, tanpa embel-embel, hotel bintang 3,5 ini memiliki rata-rata hunian 80%.

Sementara Hotel Mi merupakan hotel bintang empat dengan 343 kamar. Hotel ini terletak di Orchard Road, sepanjang Bencoolen Street. Musim panas ini, ia membuka hotel bintang empat yang punya 343 kamar.

Choo juga merilis hotel bintang lima tepat di luar kawasan belanja Orchard Road. Saat itu terwujud, portofolio Choo melebihi 6.500 kamar di seluruh pulau. Hampir dari setengahnya adalah Hotel 81.

Mampu menguasai pasar industri perhotelan di Singapura, Choo ingin mengembangkan sayap bisnis ke manca negara mengingat Singapura adalah negara yang kecil. Ia membidik Thailand sebagai langkah pertama ekspansi ke kawasan Asia Tenggara.

Ia berhasil mengembangkan bisnis hotel ke Thailand yakni di kawasan pariwisata Pattaya dengan membangun 164 kamar menggunakan manajemen Travelodge. Tak sampai di situ, melihat potensi pariwisata Thailand semakin bergairah seiring dengan penerbangan murah, Choo berencana kembali membangun hotel di Bangkok akhir tahun ini.

Sukses di Thailand, Choo telah menyiapkan dana US$ 300 juta untuk mencari peluang ekspansi ke Jepang, Malaysia, dan Australia. Seiring dengan semakin menggeliatnya bisnis pariwisata, Choo bermaksud membangun empat hotel di bawah manajemen Travelodge dan Holiday Inn.

Agenda ekspansi dan pertumbuhan bisnis selama bertahun-tahun, mengantarkan Choo meraup pendapatan tahunan sekitar US$ 145 juta.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×