kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rajin ekspansi dan ingin bisnisnya bertaraf internasional (3)


Sabtu, 12 Mei 2018 / 09:45 WIB
Rajin ekspansi dan ingin bisnisnya bertaraf internasional (3)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Pengusaha jasa keamanan dan intelijen ini tidak main-main dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi tenaga keamanan berkualitas tinggi di perusahaanya. Salah satu cara adalah dengan membangun pusat pelatihan dan pendidikan bagi anak-anak muda. Ravindra Kishore Sinha memang bercita-cita membuat Security & Intelligence Services (SIS) miliknya menjadi perusahaan bertaraf internasional setara dengan Amerika Serikat (AS).

Sebagai pengusaha kawakan, Ravindra Kishore Sinha percaya salah satu pintu kesuksesan adalah dukungan dari sumber daya manusia (SDM) yang bagus. Tak heran dia menganggap serius urusan pelatihan dan pendidikan bagi pekerja di perusahaan miliknya Security & Intelligence Services (SIS).

Pelatihan ini diawali dengan pendirian program pendidikan dan pelatihan bagi anak muda lulusan sekolah yang ingin mencari pekerjaan sebagai tenaga keamanan di akhir 1980-an. Para peserta langsung diberi pelatihan layaknya seorang petugas keamanan swasta profesional.

Upayanya mendorong kemampuan SDM dilanjutkan dengan mendirikan International Institute of Security and Safety Management (IISSM) pada tahun 1991. Tak tanggung-tanggung, kualitas dan standar pendidikan di sana setara dengan American Society of Industrial Security yang ada di Amerika Serikat (AS).

Bukan tanpa alasan ia menjadikan negara AS sebagai standar. Pertumbuhan ekonomi India pada saat itu mulai menunjukan geliat yang menarik investor global berinvestasi di negara tersebut. Tentunya, ini jadi peluang bagi peningkatan kebutuhan tenaga keamanan.

Namun untuk bisa memanfaatkan peluang tersebut, tentunya SIS tak boleh main-main. Sinha harus memiliki standar yang sama dengan yang berlaku di dunia internasional. Dengan begitu, para calon klien ini bisa percaya dengan kemampuan dan sistem yang dimiliki oleh SIS dalam menjaga aset-aset mereka.

Bisnis yang terus tumbuh membawanya sampai ke momen berikutnya. Pada tahun 1993, perusahaan Sinha menjadi sebuah perusahaan publik. Bisnis SIS yang makin kuat membuatnya makin rajin berekspansi. Kehadiran SIS makin menjamur di berbagai negara bagian yang ada di India.

Namun tak selamanya bisnis penjaga keamanan swasta yang dijalankan SIS tanpa tantangan. Salah satunya datang pada 2001 setelah terjadi penyerangan teroris terhadap gedung WTC di New York, AS.

Kondisi ini berdampak pada industri keamanan di seluruh dunia, termasuk di India. Aspek keamanan semakin menjadi prioritas utama bagi sejumlah pemilik aset, baik pemerintah maupun swasta. Kondisi ini membuat Sinha harus memperketat persyaratan untuk menjadi bagian dari SIS.

Untuk mengatasinya, ia membentuk tim manajemen profesional untuk mengubah proses bisnis, termasuk dari tahap perekrutan di SIS. Langkah ini diikuti dengan perombakan bisnis SIS akan bisa makin menyesuaikan diri dengan tuntunan klien yang makin mengidamkan keamanan.

Tantangan ini rupanya bisa ia taklukkan. SIS memperluas portofolio bisnisnya ke berbagai jasa pengamanan lainnya mulai dari konsultasi dan investigasi, jasa pengiriman uang tunai, hingga sistem keamanan elektronik.

Langkah ini berhasil menarik kepercayaan dari sejumlah klien. Dus bisnis SIS justru makin berkembang pesat. Dia menggandeng perusahaan jasa kebersihan asal AS, Master Clean untuk mendirikan perusahaan patungan serupa di India pada 2008.

Pada tahun yang sama, Sinha bahkan makin jauh berekspansi dengan mengakuisisi perusahaan jasa keamanan di Australia, Austalia Chubb Security. Kini perusahaan tersebut menjadi salah satu pemain besar di bisnis ini di sana.

Sinha juga masuk ke bisnis jasa pengendalian hama dengan membangun perusahaan patungan dengan Terminix, penyedia pengendalian hama terbesar di AS. Seolah tak pernah puas, dalam jangka panjang ia ingin mengakuisisi lima perusahaan lagi.

(Selesai)




TERBARU

[X]
×