kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rakyat Inggris Menanti Penampilan Raja Charles Pasca Kanker di Minggu Paskah


Sabtu, 30 Maret 2024 / 03:30 WIB
Rakyat Inggris Menanti Penampilan Raja Charles Pasca Kanker di Minggu Paskah
ILUSTRASI. King Charles III and members of the royal family follow behind the coffin of Queen Elizabeth II as it arrives in at Westminster Abbey, London for her State Funeral. Picture date: Monday September 19, 2022. Danny Lawson/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - LONDON - Raja Kerajaan Inggris, Charles bersiap untuk membuat penampilan publik pertamanya pada Minggu ini dalam acara kerajaan, sejak diagnosis kanker yang dialaminya. 

Namun, putranya, Pangeran William, bersama istri William, Kate, dan ketiga anak mereka, George, Charlotte, dan Louis akan absen sehingga menyoroti tantangan besar yang dihadapi keluarga kerajaan saat ini.

Istana Buckingham mengumumkan bahwa sang monarki berusia 75 tahun akan menghadiri ibadah Minggu Paskah tradisional di Istana Windsor bersama istri, Ratu Camilla. 

Biasanya, acara ini akan dihadiri oleh semua anggota senior keluarga kerajaan, tetapi keadaan terkini meninggalkan kekosongan yang mencolok.

Absennya William dan keluarganya terjadi setelah Putri Wales Kate Middleton mengungkapkan pertarungannya dengan kanker, menjalani kemoterapi pencegahan setelah menjalani operasi perut pada awal tahun ini. 

Situasi yang tidak menguntungkan ini menunjukkan masa sulit yang sedang dihadapi keluarga kerajaan saat ini.

Erin Hill, editor senior majalah People untuk berita kerajaan, berkomentar, "Raja Charles memang ingin merampingkan monarki ketika mengambil tahta, tetapi dia tentu tidak pernah menyangka akan merampingkan hingga sejauh ini. Ini akan menjadi waktu yang rumit bagi keluarga kerajaan."

Raja Charles sebelumnya berharap untuk memiliki monarki yang lebih efisien untuk mengatasi tuduhan kelebihan, tetapi kepergian yang tak terduga telah meninggalkan kekosongan yang signifikan dalam institusi tersebut. 

Kepergian Pangeran Harry dan Meghan ke AS tiga tahun lalu, serta skandal yang melibatkan hubungan Pangeran Andrew dengan Jeffrey Epstein, semakin meredupkan peran kerajaan.

Putri Anne, adik laki-laki raja, menyatakan keraguan tentang konsep monarki yang disederhanakan, mengindikasikan tantangan yang dihadapi. Dia menekankan komitmen yang tetap diperlukan dari anggota keluarga yang tersisa.

Beban itu jatuh berat pada pundak anggota kerajaan yang masih aktif, banyak di antaranya berasal dari generasi terakhir Ratu Elizabeth. 

Dengan bertambahnya usia para anggota kerajaan senior, termasuk Putri Alexandra dan Pangeran Edward, Duke of Kent, tekanan pada mereka yang masih aktif dalam tugas kerajaan semakin bertambah.

Meskipun menghadapi tantangan, Putri Anne tetap menjadi pekerja yang berdedikasi dalam keluarga kerajaan. Putranya, Peter Phillips, mencatat dedikasi luar biasanya, bahkan ketika ia mendekati ulang tahunnya yang ke-74.

Biografer kerajaan Claudia Joseph mengakui kesulitan yang dihadapi oleh Camilla dan William dalam menjalankan peran mereka. Dia menekankan tantangan personal dan praktis yang dihadapi oleh situasi saat ini.

Meskipun jajak pendapat menunjukkan dukungan yang berkelanjutan untuk monarki, terutama dari kalangan muda, tantangan akan tetap ada.



TERBARU

[X]
×